Lihat ke Halaman Asli

Aidhil Pratama

TERVERIFIKASI

ASN | Narablog

Komunikasi Publik Gagal, Kepercayaan Rakyat Melayang di Pati

Diperbarui: 14 Agustus 2025   17:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi ketegangan antara Bupati dan Satpol PP Pati dengan massa penggalang donasi.(DOKUMEN WARGA PATI via Kompas.com)

Pemerintah dan rakyat seringkali tidak sejalan. Ada sebuah jarak yang memisahkan mereka. 

Jarak ini kadang bisa menjadi jurang yang dalam. 

Di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, jurang itu terlihat. Jurang itu kini tampak sangat jelas. 

Ini adalah potret hubungan yang retak. Hubungan antara pemimpin dan masyarakatnya. 

Padahal pemimpin harus melayani warganya. Situasi ini menjadi sorotan media luas (Kompas.com, 2025).

Semua bermula dari serangkaian kebijakan. Kebijakan itu dianggap sangat kontroversial. 

Kebijakan itu datang dengan sangat cepat. Seolah tanpa pertimbangan yang matang. 

Salah satunya adalah rencana kenaikan PBB. Angka itu terdengar sangat fantastis. Batas maksimumnya mencapai 250 persen. Tentu saja warga menolak kebijakan itu. 

Pemerintah daerah mungkin punya alasan kuat. Mereka butuh peningkatan Pendapatan Asli Daerah. Dana itu penting untuk biaya pembangunan. 

Namun, penjelasan itu gagal sampai ke warga. Warga hanya menerima pesan sederhana. 

Ada beban baru di pundak mereka. Gelombang protes kuat pun terjadi. Akhirnya kebijakan itu resmi dibatalkan (CNN Indonesia, 2025). 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline