Lihat ke Halaman Asli

Aidhil Pratama

TERVERIFIKASI

ASN | Narablog

Kala Peranakan Arab dan Tionghoa Bela Diponegoro

Diperbarui: 30 Juni 2025   16:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lukisan Pangeran Diponegoro memimpin pertempuran karya Basoeki Abdullah.(kebudayaan.kemdikbud.go.id via Kompas.com)

Diponegoro punya orang kepercayaan. Namanya Hasan Munadi (Samparwedi) dan Joyokusumo. Mereka bukan asli Jawa. Tapi, Arab dan Cina. Mereka jago perang. Ikut bangun bangsa.

Pahlawan kita itu tidak satu jenis. Mereka sangat beragam. Ada yang kulitnya beda. Bahasanya juga. Tapi, hati mereka satu. Sangat cinta pada negeri. Ini penting sekali. 

Kita di Indonesia juga beda-beda. Suku banyak. Agama macam-macam. Kalau kita pecah belah, siapa yang senang? Orang luar. Kita sendiri yang rugi. Hidup jadi susah. Keluarga pun tak tenang. Anak cucu nanti sedih. 

Kisah pahlawan beragam ini jadi pelajaran. Kita harus kuat bersatu. Biar tidak mudah dihasut. Jangan sampai dipecah belah.

Penting sekali kita tahu ini. Kekuatan bangsa itu ada pada persatuan. Meski beda-beda, kita harus tetap kuat. Sejarah sudah buktikan. Pangeran Diponegoro seorang pahlawan besar. 

Ia memimpin perang melawan penjajah. Perangnya itu berat sekali. Tapi Diponegoro tidak sendiri. Ia dikelilingi orang-orang hebat. Mereka dari berbagai latar belakang. 

Ada yang Jawa asli. Tapi ada juga yang bukan. Ini yang sering kita lupa. Diponegoro percaya penuh pada orang peranakan. Seperti Hasan Munadi (Samparwedi), keturunan Arab. Dan Pangeran Joyokusumo, keturunan Cina. 

Mereka bukan sembarang orang. Mereka jago strategi perang. Juga punya ilmu tinggi. Kehadiran tokoh peranakan ini memberi keuntungan besar dalam strategi perang. 

Pasukan Diponegoro itu sangat beragam. Anggotanya dari banyak suku dan agama (SindoNews, 2024). Ini bukti toleransi tinggi. Pangeran tidak pandang bulu. 

Siapa saja yang mau berjuang, diterima. Yang penting, hatinya untuk negeri. Jadi, pelajaran buat kita jelas. Jangan mudah dipecah belah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline