Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Jauhaari

Mahasiswa UIN Malang

Nilai-nilai Moral dan Pelajaran Hidup dalam Satu Semester

Diperbarui: 3 Juni 2022   13:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh. Selamat pagi, siang, sore, dan malam semuanya. Para pembaca yang Budiman Semoga senantiasa diberikan kesehatan oleh Allah subhanahu wa ta'ala. Pada kali ini seperti biasa artikel mingguan tugas kewarganegaraan akan tetapi ini akan menjadi artikel saya yang terakhir pada semester ini. Dan artikel ini tidak berisi tentang materi-materi melainkan berisi tentang kesan dan pesan saya belajar mata kuliah kewarganegaraan ini selama semester 2 ini.

Berawal dari pertemuan kuliah pertama di matkul kewarganegaraan ini. Adapun yang menjadi dosen di mata kuliah ini yaitu Pak Edi Purwanto M.Si beliau merupakan dosen saya pada saat semester 1 di mata kuliah Pancasila dan kami sekelas bertemu lagi dengan beliau di semester 2 ini akan tetapi di mata kuliah yang berbeda yaitu kewarganegaraan. 

Pengalaman Kami belajar bersama beliau senang sekali dan seru. Banyak nilai-nilai moral yang beliau ajarkan kepada kami sekelas dan juga beliau mengajarkan bagaimana agar kita menjadi pribadi yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dan Kewarganegaraan.

Pada penugasan pertama, Pak Edi menugaskan kami untuk mewawancarai teman setelah kami sendiri. Tujuan dari wawancara tersebut agar kita bisa saling mengenal satu sama lain di kelas. Kemudian hasil wawancara tersebut kita Tuliskan di artikel kemudian kita upload di Kompasiana, yaitu salah satu platform yang berisikan tentang artikel dan berita. 

Selain mengajarkan kami nilai-nilai moral bangsa Pak Edi juga melatih kami agar bisa menulis. Dan hingga penugasan terakhir kami Di semester ini tugasnya tetap sama, yaitu Menulis artikel. Penugasan artikel ini sudah sering kami lakukan tiap minggunya sejak semester 1 sejak awal mula Kami belajar dengan beliau.

Lanjut pada penugasan yang kedua, beliau menugaskan kami untuk mewawancarai ibu kami masing-masing. Walaupun walaupun sederhana sekali akan tetapi ini memiliki makna yang sangat dalam menurutku. Dikarenakan Tidak semua orang bisa dekat dengan orang tuanya, jadi tugas wawancara ini merupakan Salah satu cara bagaimana anak tersebut bisa sharing dengan ibunya. 

Tak hanya di situ pada penugasan ketiga, Pak Edi menugaskan kita untuk mewawancarai Ayahanda kita. Yang mana kedua penugasan ini menurutku sangatlah berarti dan berkesan baik agar kita lebih dekat dengan orang tua kita.

Kemudian dilanjut pada penugasan keempat dan kelima yaitu penukasan wawancara terhadap tokoh agama non muslim. Menugaskan ini kepada kami agar kami belajar mengenai agama lain yang ada di Indonesia dengan cara langsung terjun ke lapangan dan bertanya langsung kepada tokoh pemuka agama tersebut. Ini adalah hal yang sangat positif dilakukan sebagai rakyat indonesia yang terdiri dari berbagai macam agama. 

Di sini kami bisa mengenal agama lain dan juga bisa lebih untuk bertoleransi satu sama lain.

Kemudian dilanjut dengan tugas ke-6 yaitu Menulis artikel tentang tradisi menyambut bulan Ramadan yang ada di tempat kita. Tugas ini kita lakukan dengan wawancara terhadap pemuka agama atau tokoh yang ada di sekitar kita.

Pada tugas ketujuh Pak Edi memberikan tugas kita untuk melakukan wawancara kepada anggota Bawaslu atau Komisi Pemilihan Umum. Bebas kita bisa melakukan wawancara di kota manapun yang penting pembahasannya tentang pemilu. Pak Edi menyuruh kita untuk menguras ilmu sebanyak-banyaknya kepada anggota Bawaslu atau KPU demi menambah wawasan kita mengenai pemilu di Tanah Tinggi tercinta kita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline