Lihat ke Halaman Asli

Fitri Agustin

mahasiswa

Penguatan Nilai-Nilai Kebangsaan Melalui Kelas Membatik Teknik Ikat Celup Bersama Pemuda IPPNU Desa Sembungjambu

Diperbarui: 24 Agustus 2025   22:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Hasil Batik Teknik Ikat Celup Di Halaman Kantor Desa Sembungjambu, Kecamatan Bojong Kab. Pekalongan (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Menumbuhkan dan memperkuat nilai-nilai kebangsaan melalui sosialisasi kegiatan membatik teknik ikat celup sebagai bentuk pelestarian budaya. Membatik teknik ikat celup adalah metode pewarnaan kain dengan cara mengikat sebagian permukaan kain menggunakan tali, karet, atau benang, kemudian mencelupkan kain ke dalam pewarna. Bagian yang diikat akan tertahan dari pewarna sehingga tetap berwarna asli kain, sedangkan bagian lain akan menyerap warna.  

Membatik dengan teknik ikat celup bukan sekedar kegiatan seni menghias kain, tetapi juga bagian dari identitas budaya yang perlu dijaga. Di tengah arus globalisasi, banyak tradisi lokal yang perlahan mulai ditinggalkan karena dianggap kuno atau kalah bersaing dengan produk modern. Padahal, di balik kesederhanaan teknik ikat celup, tersimpan nilai filosofi, kreativitas, dan kearifan lokal yang mencerminkan jati diri bangsa. Melestarikan tradisi ini berarti menjaga keberagaman budaya Indonesia agar tidak hilang ditelan zaman. 

Penyerahan Buku Saku Panduan Membatik Teknik Ikat Celup Kepada Ketua IPPNU Desa Sembungjambu (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline