Lihat ke Halaman Asli

19 isnaini

Mahasiswi

Berani Berkebaya Untuk Pelestarian Budaya

Diperbarui: 1 Oktober 2025   16:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di tengah hiruk-pikuk arus globalisasi dan pengaruh fast fashion yang sedang trend saat ini menjadikan dampak mencolok muncul dalam pemilihan busana. Banyak orang lebih memilih berpenampilan dengan pakaian yang praktis, santai, kasual, dan mengikuti tren gaya barat. Di balik semua tren itu, tersimpan busana warisan Indonesia yang semakin memudar yaitu kebaya. Mayoritas orang terutama generasi muda beranggapan bahwa kebaya sudah seperti peninggalan masa lalu yang biasanya dipakai dalam cara formal atau ritual saja, dan pemakaiannya pun sangat ribet tidak praktis bahkan tidak relevan dengan gaya hidup modern saat ini. Kurangnya minat berpenampilan tradisional karena banyak anak muda yang tidak percaya diri saat mengenakannya karena takut terlihat tua atau tidak mengikuti tren. Namun jika kita mau meneliti lebih dalam kebaya ini bukan hanya sekedar pakaian tradisional yang dikenakan saat upacara atau acara khusus. Kebaya ini merupakan simbol keagungan, keteguhan, keberagaman budaya Nusantara yang bersatu dalam bentuk busana . Hal ini menunjukan bahwa sudah seharusnya kita mengubah cara pandang dengan melakukan inovasi menciptakan kebaya modifikasi agar lebih fleksibel dan modern lebih simpel, nyaman, dan cocok digunakan sehari-hari tanpa menghilangkan esensi kebudayaannya. Dibalik modifikasi ini apakah kebaya berkontribusi dalam pelestarian budaya atau justru malah sebaliknya?
Kebaya lahir dan tumbuh bersama masyarakat Nusantara. Kebaya hadir dalam berbagai rupa, warna, dan makna. Setiap daerah memiliki ragam dan ciri khasnya. Terdapat berbagai jenis mulai dari kebaya Kartini, kebaya kutu baru, kebaya encim, kebaya Bali, kebaya kerancang, kebaya rancong, dan lain sebagainya. Warna, bentuk, bahan, hingga jenis ini menunjukan keberagaman bisa menjadi kesatuan untuk memperkenalkan identitas bangsa Indonesia. Seiring berkembangnya zaman banyak modifikasi dari kebaya agar relevan bagi generasi muda. Misalnya dari pemilihan bahan yang nyaman, motif kain dengan sentuhan modern untuk menciptakan tampilan yang tren, unik, dan stylish. Kita juga bisa memadukan kebaya dengan menggunakan celana, sneakers, dan aksesoris modern yang membuat pemakainya tampil segar dan relevan dengan generasi sekarang. Dengan dilengkapi inovasi desain dan cara pakai yang menyesuaikan zaman, kebaya bisa menjadi bagian dari gaya hidup modern tanpa menghilangkan makna dan budayanya.

Lebih dari sekedar pakaian tradisional, setiap kebaya menyimpan banyak cerita. Kisah tentang perempuan-perempuan Indonesia. Salah satu tokoh paling dikenal dalam sejarah kebaya yaitu Raden Ajeng Kartini, yang memperjuangkan kesetaraan hak bagi perempuan Indonesia. Kebaya terus digunakan oleh para tokoh perempuan seperti Fatmawati Soekarno, penjahit Bendera Merah Putih, ia tampak mengenakan kebaya dan membingkai perannya sebagai ibu bangsa yang lembut dan kuat. Hingga perempuan generasi muda seperti Rania Yamin merupakan cucu dari Moh Yamin, yang memilih mengenakan kebaya dalam kesehariannya dengan perpaduan desain kebaya tradisional yang diberi sentuhan modern sehingga membuatnya terlihat lebih fresh dan stylist. Gerakan mengenakan kebaya di kehidupan sehari-hari membuka mata masyarakat Indonesia bahwa melestarikan budaya bisa dimulai dari langkah kecil misalnya memakai kebaya ke kampus, tempat kerja, atau bahkan hangout. Mengenakan kebaya hari ini bukan soal gaya, tetapi keberanian. Keberanian untuk tampil berbeda dengan menjaga warisan Indonesia. Dan setiap helai kebaya yang dipakai perempuan Indonesia, tersimpan kisah panjang tentang perjuangan, kekuatan, keteguhan, dan rasa cinta terhadap negeri kita yaitu Indonesia.

Menghargai dan mengenakan kebaya bukan berarti menolak modernitas, justru dengan mengenakan kebaya, generasi muda menunjukan bahwa mereka mampu mewujudkan kebanggannya terhadap warisan budaya. Bentuk dari semangat inovasi-inovasi ini membuat kebaya bisa menjadi bentuk ekspresi jati diri yang penuh makna tanpa penghapusan maknanya. Dan semua itu dimulai dari langkah sederhana dengan mengenakan kebaya, bukan karena kewajiban, tetapi karena rasa cinta terhadap identitas bangsa Indonesia.

Kebaya bukan hanya pakaian, tetapi bagian penting dari identitas dan kebanggaan budaya Indonesia yang perlu dilestarikan dan diwariskan ke generasi berikutnya. Saya percaya bahwa melestarikan dan mengenakan kebaya bukan hanya soal fashion, tetapi juga bentuk kebanggaan terhadap identitas bangsa. Dengan terus memakainya dalam berbagai momen penting atau keseharian kita ikut menjaga warisan budaya agar tidak hilang seiring berkembangnya zaman. Karena sesungguhnya, di balik kebaya, terdapat banyak makna sejarah di dalamnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline