Mohon tunggu...
Kirana
Kirana Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Sepak Bola, KH Ma'ruf Amin dan Harapannya untuk Timnas Garuda

9 November 2018   15:10 Diperbarui: 12 November 2018   08:29 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa waktu lalu, Kiai Ma'ruf memberikan penjelasan terkait mepetnya persiapan tim asuhan Bima Sakti ini. Meski demikian, dia mengajak semua berdoa agar Timnas bisa meraih hasil yang maksimal.

"Kini waktunya Timnas senior berjuang sekuat tenaga dan semaksimal mungkin untuk meraih hasil terbaik. Mari kita doakan bersama-sama. Doa itu salah satu ikhtiar untuk mewujudkan prestasi selain kerja keras di lapangan," kata Ma'ruf Amin dalam rilis resminya.

Ingatan Kiai Ma'ruf terkait perjuangan Timnas Garuda di AFF langsung merujuk ke masa tahun 2004 lalu. Ketika itu, penampilan Timnas Indonesia sangat memikat hingga hampir saja meraih juara di ASEAN. Sayangnya, harus dikalahkan secara dramatis oleh Singapura di babak final.

"Saya masih ingat pada 2004, Singapura tak diunggulkan. Tapi, mereka kalahkan Indonesia 2-1 di Senayan. Boaz Solossa mengalami cedera patah kaki karena tekel Baihakki. Di Singapura Indonesia kalah 1-3."

14 Tahun kemudian, Timnas Indonesia akan mengawali perjuangannya di Piala AFF 2018 melawan tuan rumah Singapura, Jumat (09/11/18), di National Stadium, Kallang. Kiai Ma'ruf Amin pun menaruh harapan dan doa semoga pengalaman dulu bisa dijadikan pelajaran untuk menang.

"Kita harus belajar dari kejadian itu untuk tampil lebih baik dan memenangkan pertandingan. Insya Allah kita doakan kita meraih hasil bagus melawan Singapura," pungkasnya.

Ya, sepakbola memang olahraga yang magis. Cabang olahraga ini bisa menyatukan seluruh perbedaan dalam masyarakat, bangsa dan negara. Pun digemari oleh jutaan kalangan, dari tingkat presiden, cawapres, pengusaha, hingga rakyat biasa.

Mungkin sedikit merevisi dari kata-kata Soe Hok Gie, aktivis yang mati muda di era 1960-an, 'Kita begitu berbeda, kecuali dalam 'sepakbola', adalah tetap relevan hingga kini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun