Mohon tunggu...
Ammittoba Ditya
Ammittoba Ditya Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

MAHASISWA UAJY ANGKATA 2020

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jurnalisme Dunia dari Masa ke Masa

7 November 2022   12:40 Diperbarui: 7 November 2022   12:48 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejatinya pertumbuhan jurnalisme di dunia telah diawali semenjak jaman dulu. Serta tidak sedikit sejarah pertumbuhan jurnalisme di dunia berkaitan satu sama lain. Diawali dari pertumbuhan jurnalisme dalam islam. Jurnalisme dalam islam apalagi telah terdapat semenjak era Nabi Nuh A. S. Di masa Rasulullah jurnalisme telah tumbuh tetapi dalam makna kecil, yang jadi juru warta yakni teman Rasulullah. Sehabis Rasul wafat, pertumbuhan jurnalisme diteruskan oleh para Khulafaur Rasyidin.

Di Eropa, jurnalisme tumbuh awal kali di Romawi Kuno pada masa pemerintahan Julius Caesar dengan fakta ditemekanya Acta Diurna yang berati papan pengumuman. Jurnalisme di Eropa tumbuh kian pesat sehabis ditemukanya mesin cetak oleh Guttenberg.

Cina pula memiliki andil besar terhadap pertumbuhan jurnalisme dunia. Semacam yang kita tau, kertas awal kali terbuat oleh orang Cina. Dengan ditemukanya kertas ini, jurnalisme yang tadinya dikira buat golongan atas sebab media penulisanya di sutera, kayu serta bahan mahal lainya jadi tumbuh pesat.

Indonesia sendiri pula memiliki sejarah jurnalisme yang panjang. Perihal ini disebabkan terdapat perbandingan kepemimpinan serta masa masa yang dirasakan bangsa Indonesia. Semacam yang kita tau, Indonesia sempat dijajah oleh Belanda serta Jepang. Perihal itu pula mempengaruhi pada pertumbuhan jurnalisme di Indonesia. Pada masa penjajahan Belanda, penyusunan kabar mayoritas mengenakan bahasa Belanda. Serta terdapat 2 kalangan jurnalis pada masa itu ialah yang pro Belanda serta jurnalis yang kontra serta membuat tulisan- tulisan buat membangkitkan nasionalisme rakyat Indonesia. Sebaliknya pada masa Jepang pertumbuhan jurnalisme sangat dibatasi, teruji dengan ditutupnya banyak kantor kabar utamanya yang bertujuan membangkitkan nasionalisme bangsa Indonesia.

Pasca Indonesia merdeka( orde lama), kebebasan pers lumayan tersalurkan. Pers pada masa orde lama disbut pula dengan pers perjuangan sebab timbul semenjak era perjuangan. Setelah itu pers kian tumbuh dengan terdapatnya TVRI. Tetapi perihal itu tidak berjalan lama, perihal disebabkan timbulnya Dekrit Presiden yang menghalangi kebebasan pers.

Pada masa orde baru, banyak sekali pers baru yang timbul. Awal mulanya kebebasan pers di jalani, tetapi sehabis 8 tahun setelah itu Penguasa Orde Baru mulai berlagak regulatif serta represif. Penguasa mengendalikan Pers lewat PWI( Persatuan Wartawan Indonesia) yang dijadikan tangan kanan penguasa. Penangkapan kepada sebagian jurnalis terjalin serta Pembredelan massal pada 1974 yang setelah itu disusul oleh peristiwa malari. Kedudukan media massa pada masa orde baru antara lain selaku perlengkapan kudeta, menghasilkan citra baik pemerintah di warga, pendukung program pembangunan pemerintah, jadi anak buah penguasa orde baru.

Pasca Reformasi, jurnalisme di Indonesia hadapi pertumbuhan pesat. Perihal ini tidak terlepas dari tuntutan dikala reformasi ialah tentang kebebasan berkomentar. Media di Indonesia terus menjadi meningkat banyak serta tumbuh dari watu ke waktu. Sampai puncaknya pada tahun 2004 yang diucap pula masa digitalisasi, jurnalisme di Indonesia terus menjadi tidak terbendung perkembanganya.

Pertumbuhan jurnalisme dari masa ke masa di segala penjuru dunia meyakinkan kalau modernitas serta perubahan- perubahan butuh dicoba mengingat berartinya jurnalisme untuk orang banyak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun