Mohon tunggu...
M Ammar Mahardika
M Ammar Mahardika Mohon Tunggu... Insinyur - Service Engineer PT ALTRAK 1978

Lahir di Jakarta 16 Agustus 1996, suka menulis. Akhir-akhir ini membuat prosa seperti puisi atau cerpen. Salam kenal! :)

Selanjutnya

Tutup

Bola

Football Manager 2019, Semakin Jaya dari Masa ke Masa

1 November 2018   11:54 Diperbarui: 1 November 2018   11:59 1657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampilan rumah Football Manager 2019. Warna utama berubah, tergantung warna utama tim yang Anda pakai.

Kalah di waktu tambahan memang perih, apalagi kalau sepanjang pertandingan kita yang menguasai jalannya; baik secara statistik maupun kenyataan di lapangan. 

Walaupun mendominasi, performa apik kiper Ruben Blanco (yang ditransfer dari Celta Vigo pada awal musim panas musim 2019/2020 dan langsung mendepak posisi utama Roman Brki) serta Gol Sebastian Driussi di menit '90+4 menggugurkan tim saya, Hamburger SV, dalam perebutan perempat-final Piala Jerman. Memasuki musim kedua melatih, saya masih belum beranjak dari Babak Ketiga. 

Meskipun di musim debut saya memulai dengan gemilang (juara 2. Bundesliga dan Jann-Fiete Arp topskorer), masih banyak evaluasi yang harus dilaksanakan demi mengembalikan kejayaan Hamburger SV yang ternoda akibat degradasi pada musim 2017/2018---jadi harus bermain di kasta kedua 2. Bundesliga musim 2018/2019---lalu untuk pertama kalinya dalam sejarah klub. Uhrstadion pun terhenti.

Begitulah pembuka saya untuk mengatakan bahwa Football Manager (FM) 2019 tidak kehilangan tajinya. Malah semakin keren. Saya merasa perubahan dan pembaharuan yang dilakukan sangat segar (nanti dijelaskan di paragraf-paragraf selanjutnya). 

Saya berkesempatan mencoba memainkan gim simulasi sepakbola ini melalui jalur pre-order. Bahkan versi betanya keren! Glitchs yang biasanya mendera gim produksi Sport Interactive dan SEGA di versi betanya pada edisi teranyar ini tidak terasa apa-apa. 

Perbaharuan-perbaharuan cukup radikal, apalagi di segi taktik dan latihan, menjadi daya tarik gim ini. Melalui pengalaman saya menukangi Hamburger SV, berikut kelebihan dan kekurangan FM 2019:

Induksi-induksi pada taktik dan latihan yang digembor-gemborkan pengembang gim FM 2019 membuat konten-konten mereka sangat berisi dan empuk. Untuk taktik, sekarang instruksi-instruksi diatur dalam tiga fase: sedang dalam penguasaan bola (in possession), tidak sedang memegang bola (out of possession) dan transisi ketika mendapat bola (in transition). 

FM 2019 memberi tujuh pilihan taktik dasar, mulai dari tiki-taka hingga Gegenpressing; tapi kita bisa membuat taktik sendiri. 

Mentalitas bermain (very attacking, attacking, positive, cautious, defensive, very defensive) bebas ditentukan oleh kita, tetapi bentuk tim (fluid, balanced, structured) sekarang mengikuti banyaknya instruksi dan gaya bermain yang kita tentukan---tidak seperti FM 2018 sebelumnya yang kita masih bisa atur bentuk timnya. Untuk role dan duty pemain tidak ada banyak perubahan. 

Hanya lebih terasa ketika kita memainkan pemain yang posisinya jauh dari naturalnya, mereka lebih enak dimainkan---tidak seperti FM 2018 yang ketika pemain jauh dari posisi naturalnya mainnya pasti jelek. Enak untuk bereksperimen dan mengembangkan pemain.

Latihan sekarang tambah kompleks. Mengatur jenis latihan per hari, bukan lagi per minggu. Tapi untuk penggemar FM yang sangat detil, inilah justru yang ditunggu-tunggu. Tak masuk logika, 'kan, melatih satu aspek yang sama selama seminggu? Kita diberi tiga sesi dalam satu hari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun