Mohon tunggu...
Muhammad Amirul Wildan
Muhammad Amirul Wildan Mohon Tunggu... Institut Agama Islam Negeri Kudus

Saya orangnya bisa cepat bergaul dengan orang baru, tentunya dengan awal percakapan jika mereka menanggapi saya dengan ceria maka saya akan ceria danbersikap humble, namun jika sebaliknya maka saya akan mengurangi percakapan saya dengannya agar orang tersebut tidak risih dengan saya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa KKN UIN Sunan Kudus Pasang Tempat sampah Organik dan Non-Organik di Desa Pasuruhan Lor

1 September 2025   16:21 Diperbarui: 1 September 2025   16:26 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kudus, (1/9/2025) -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Sunan Kudus yang melaksanakan pengabdian di Desa Pasuruhan Lor, Kecamatan Jati, menjalankan program unggulan berupa penyediaan tempat sampah organik dan non-organik. Lima pasang tempat sampah ditempatkan di sejumlah titik penting desa, yakni Balai Desa Pasuruhan Lor, RW 7, TPQ Khurriyatul Fikri, SD 3 Pasuruhan Lor, serta SMP Muhammadiyah 2 Kudus. Kegiatan ini secara resmi diluncurkan oleh Kepala Desa Pasuruhan Lor, Bapak Nor Badri, pada Senin Pagi di Balai Desa Pasuruhan Lor. 

Dalam kesempatan tersebut, Nor Badri menyampaikan apresiasinya kepada para mahasiswa yang telah peduli pada kebersihan lingkungan. "Mahasiswa KKN UIN Sunan Kudus dipersilakan menentukan titik penempatan sendiri, semoga semua tempat sampah ini bisa dimanfaatkan dengan baik," ujarnya.

Pendistribusian Tempat Sampah di SD 3 Pasuruhan Lor dan diterima dengan baik oleh Perwakilan guru
Pendistribusian Tempat Sampah di SD 3 Pasuruhan Lor dan diterima dengan baik oleh Perwakilan guru

Salah satu guru SD 3 Pasuruhan Lor juga memberikan tanggapan positif. "Kreativitas mahasiswa KKN yang menggunakan ember cat bekas, ditambah kayu penyangga serta lubang pembuangan di bagian bawah ember sangat bermanfaat. Lubang tersebut memudahkan air dari plastik es yang masih tersisa agar langsung keluar, sehingga tidak menggenang di dalam ember. Hal ini tentu membantu anak-anak sekaligus melatih mereka terbiasa memilah sampah sejak dini," ujarnya.

Program ini tidak hanya sebatas menyediakan sarana, tetapi juga membawa misi edukasi agar masyarakat semakin sadar pentingnya memilah sampah. Dengan adanya tempat sampah organik dan non-organik di beberapa titik, mahasiswa KKN berharap kebiasaan tersebut dapat menjadi budaya baru yang berkelanjutan. Selain itu, upaya ini juga mendukung penerapan prinsip reduce, reuse, recycle (3R) dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.

Keberlanjutan program ini diharapkan mampu menjadi langkah nyata dalam menekan pencemaran lingkungan serta menumbuhkan kepedulian warga Desa Pasuruhan Lor. Meski pengabdian mahasiswa KKN akan berakhir, manfaat dari kegiatan ini diyakini akan tetap dirasakan dan dapat menginspirasi desa-desa lain di Kabupaten Kudus.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun