Mohon tunggu...
Amirullah
Amirullah Mohon Tunggu... Guru - Dikara Purnama Abadi - Pujangga Jalanan

Pengelana Kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tentang Rindu

22 November 2023   11:02 Diperbarui: 22 November 2023   11:06 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

TENTANG RINDU

oleh AMIRULLAH | Bogor, 2023

Permataku ....

Rindu ini berjajar sepanjang purnama. Letupan-letupan rindu menganga di bawah naungan cakrawala. Gelora cinta datang bertubi mengepak sayap senja. Mendulang di gelapnya malam, walaupun mega redupkan cahaya. Kerinduan ini terus mengigau di antara lelapku. Kerinduan akan dirimu terus meyeruak di antara desiran Sang Bayu. Romansa waktu itu telah mengukir dinding nuraniku. 

Kekasihku ...

Entah berapa musim dahaga ini kan merindu senyummu. Entah berapa purnama manja ini merindukan suaramu. Entah berapa lama sendu ini menyadra rasaku. Dalam dekapan malam, rindu ini untukmu. Dalam remangnya rembulan, rasa ini menuntunku. Hadirkan jasad semu yang selalu merindumu.


Lembayung senjaku...
Jasad ini telah lelah menantimu. Tapi tidak dengan rasa rinduku padamu. Jiwa ini melayang mengais kepingan cintamu. Menyelinap di bingarnya selaksa harap yang terngiang selalu. Haruskah aku menunggu dan menunggu?  Apakah setia ini dapat mengetuk hatimu? Kutanya langit, dia hanya bergemuruh. 


Sayang...
Senandung cinta ini telah mendera nuraniku. Melodi romansa mendayu mengikat syahdu. Lenting suaramu menderu di hati yang rapuh. Rebahkan rindu yang kian merayap di relung kalbu.


Sayang...
Malam ini dekapan rembulan mengetuk relung rasaku. Desiran angin gigilkan hangatnya rindu ini padamu. Gebyar Sang Bintang tak mampu riangkan piluku. Dalam remang malam ini, berharap siluet wajahmu tak berlalu.


Sayang ...
Esok hari, terik mentari kan lapangkan mataku. Leganya dunia kan terlihat begitu merdu. Kicauan burung kan iringi pilunya rinduku. Demi rinduku padamu, biarlah namamu tetap bersemayam selalu.

Sayang ... Aku rindu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun