Saran kedepan
Sebagai orang awam saya melihat mereka adalah putra-putri petinggi negeri yang bisa saja akan dibutuhkan oleh Indonesia di masa mendatang. Semua kembali kepada mereka. Apakah mereka dapat menjawab panggilan tersebut atau tidak? Apakah mereka bisa mengembangkan potensi diri mereka sehingga dianggap pantas dan layak mengikuti jejak orang tua mereka menjadi pemimpin negeri? Untuk itu saya menyarankan (semoga mereka membaca tulisan ini) pertama, asah kemampuan diri dalam mengarungi hidup. Jangan bergantung (baca:mengandalkan) orang tua. Tunjukan kemampuan diri. Berproseslah secara alami. Banyak belajar dalam segala hal. Sekarang rakyat menilai karya nyata bukan cerita. Rakyat sudah mampu mebedakan mana emas mana tembaga. Dan rakyat pun tak bisa dibohongi lagi.
Kedua, jadilah diri sendiri. Jangan mau dikondisikan oleh lingkungan dan keadaan. Jangan paksa untuk sesuatu yang tak disukai. Anda anak presiden, tapi ingat anda tak wajib jadi presiden. Anda boleh jadi yang lain.Tentunya sesuai dengan cita-cita dan keinginan sendiri. Dan ingat jangan  memaksakan diri.
Ketiga, memberi manfaat kepada orang banyak. Itu tujuan hidup. Memberi manfaat tak kudu jadi pemimpin. Apa pun bisa. Sebenarnya manusia itu akan diingat karena manfaat yang  telah diberikan. Mereka akan dikenang sepanjang zaman. Dikatakan, sebaik-baik orang adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain. Maka berbuatlah, berilah manfaat sebanyak-banyaknya dan seluas-luasnya.
Walhasil saya mengapresiasi mereka. Harapan saya mereka  terus maju berkarya. Berdiri di kaki sendri, tak bergantung orang tua. Penilaian rakyat tak akan pernah salah. Dan semoga anda siap ketika rakyat menghendaki anda semua, Puan, Agus dan Gibran. Wa Allahu Alam Bishawab