Mohon tunggu...
Zaly
Zaly Mohon Tunggu... Mahasiswa

Seseorang yang gemar menulis cerpen dan karya lainnya. bisa kunjungi akun instagram untuk lebih lanjut !

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jendela di Sudut Ruang Tunggu

28 Agustus 2025   12:39 Diperbarui: 28 Agustus 2025   12:39 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tiba-tiba, sebuah suara membuatku tersentak.

"Asmara?"

Aku membuka mata. Seorang perawat berdiri di ambang pintu, tersenyum ramah. Jantungku berdebar kencang.

"Ya, saya Asmara."

"Mari ikut saya. Langit sudah sadar."

Rasanya seperti ada ribuan kembang api meledak di dalam dadaku. Air mata yang tadi kutahan kini mengalir deras, air mata kelegaan. Aku berdiri, kakiku gemetar. Perawat itu menuntunku ke sebuah kamar. Pintu kamar itu terbuka, dan di sana, terbaring sosok yang sangat kurindukan.

Ia terlihat pucat, tapi matanya terbuka. Ia menoleh ke arahku, dan senyumnya merekah, senyum yang sama seperti saat di taman.

"Asmara," bisiknya pelan.

Aku berjalan cepat menghampirinya, menggenggam tangannya erat. Tangannya terasa dingin, tapi sentuhannya menghangatkanku.

"Langit," suaraku bergetar. "Aku takut."

"Jangan takut," katanya, suaranya parau. "Aku di sini."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun