Mohon tunggu...
Amira Kamaliyaa
Amira Kamaliyaa Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya adalah pribadi yang senang belajar dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Hobi membaca telah membantu saya memperluas wawasan dan melatih kemampuan berpikir kritis, terutama dalam memahami berbagai sudut pandang dan informasi baru. Selain itu, saya juga gemar bermain alat musik seperti [misalnya: gitar], yang tidak hanya menjadi sarana hiburan, tetapi juga membantu saya mengembangkan kreativitas, konsentrasi, dan kedisiplinan. Dengan kombinasi antara minat pada ilmu pengetahuan dan seni, saya percaya diri untuk terus berkembang dan berkontribusi secara positif dalam berbagai bidang.

Selanjutnya

Tutup

Parenting

risiko stres di tempat kerja: tantangan bagi kesehatan mental karyawan

27 Mei 2025   13:32 Diperbarui: 27 Mei 2025   13:32 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Risiko Stres di Tempat Kerja: Tantangan bagi Kesehatan Mental Karyawan

Stres di tempat kerja adalah masalah yang sering dialami banyak karyawan. Tekanan untuk mencapai target, jam kerja yang terlalu panjang, hubungan yang kurang baik dengan rekan kerja, hingga rasa tidak aman terhadap pekerjaan bisa menjadi penyebab utama stres. Jika stres ini terus-menerus, bisa berdampak buruk pada kesehatan mental dan mengganggu kinerja karyawan.

Masalah kesehatan mental akibat stres bisa muncul dalam berbagai bentuk, seperti rasa cemas berlebihan, sulit tidur, cepat lelah, atau bahkan depresi.

Hal tersebut bisa membuat karyawan sering absen, kurang fokus, dan akhirnya berdampak pada produktivitas perusahaan.

Oleh karena itu, perusahaan perlu mengenali dan mengatasi risiko stres ini sejak awal. 

Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan melakukan survei atau penilaian terhadap kondisi kerja secara rutin. Hasil dari observasi bisa membantu perusahaan mengetahui hal-hal apa saja yang membuat karyawan stres.

Setelah itu, perusahaan bisa membuat kebijakan seperti membagi beban kerja secara adil, memberikan waktu kerja yang fleksibel, dan menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan saling mendukung. 

Peran atasan sangat penting. Pemimpin yang perduli dan mau mendengarkan bisa membantu mengenali tanda-tanda stres pada anggota tim.

Selain itu, perusahaan juga dapat menyediakan fasilitas seperti layanan konseling, pelatihan manajemen stres, serta program kesehatan yang mendorong karyawan untuk menjaga keseimbangan hidup.

Kesadaran akan pentingnya kesehatan mental harus menjadi bagian dari budaya perusahaan.

Ditengah dunia kerja yang terus berubah dan penuh tantangan, menjaga kesehatan mental karyawan bukan hanya bentuk kepedulian, tetapi juga merupakan investasi penting bagi keberhasilan dan keberlanjutan perusahaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun