Mohon tunggu...
amirhamsyah
amirhamsyah Mohon Tunggu... Administrasi - Terlatih bukan tertatih.

Saya suka menonton orang dari jarak yang aman, Saya ingin berpikir sendiri, menyukai kopi dan menggunakan kopi pilihan saya untuk Positive Self-Regulatory Purposes. Satu-satunya hal yang nyata. Saya percaya Tuhan yang Maha Esa.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jangan Ributkan Mak..

16 Juni 2021   08:37 Diperbarui: 16 Juni 2021   08:52 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah..

Akan tiba saatnya, nanti Mak tak bisa bicara lagi padamu. Dengarlah! Mak tidak mau terlambat untuk mengatakan semuanya. Tanda-tanda itu sepertinya semakin jelas terlihat. Penglihatan, Pendengaran, Nada dan suara Mak pun, mungkin tidak sekeras dan sejelas seperti sebelumnya.

Nanti, jangan pernah berebut apapun yang Mak tinggalkan untuk kamu dan adik-adikmu. Kamu harus bisa menjadi pengganti Orang Tua. Mengawasi, memberi dan menjaga mereka seperti yang Mak lakukan untuk kalian tanpa pilih kasih.

Kemarin, Mak masih mendengar pertengkaran, karena giliran untuk menjaga Mak tidak kalian sepakati. Kamu tau, Mak gak  marah atau benci mendengarnya. Justru Mak sangat malu, karena sudah setua ini masih saja merepotkan kalian. Tapi ingat! Jangan pernah lakukan itu pada adik2 kalian. Karena mungkin, esok atau lusa dia tidak akan sekuat seperti hari ini.

Bersabarlah dan jangan mengeluh saat mengurus Mak. Karena Mak juga tidak pernah mengeluh waktu mengurus kalian.

Mak khawatir jika nanti kalian menyesal dan terlalu terlambat untuk meminta maaf dan mencium Mak. Bukankah sorga itu berada di telapak kaki ibu? Berjabat tangan lah kalian dan saling rukun kakak-beradik. sebelum semua nya terlambat Mak ingin melihatnya walaupun penglihatan sudah samar.. Aku tidak ingin membawa nya sampai dalam tanah.

***

Nanti, saat Mak tidak bisa duduk di sampingmu lagi. Buang jauh tongkat ini! Biar semua orang tau bahwa Mak dapat berlari kencang. Berdiri dengan kedua kaki tanpa bantuan tongkat sepeti ini.

Saat Mak tidak memerlukannya lagi. Simpan dengan rapi kursi roda ini! Agar semua temanmu tetanggamu tidak bertanya siapa yang memakainya. Mak tidak rela jika mereka tau bahwa Mak selalu sakit-sakitan duduk di kursi roda ini, bahkan untuk berjalan di sore dan pagi haripun tidak bisa sendirian.

Berceritalah pada temanmu tetanggamu tentang kesibukan Mak sampai dengab saat ini. Jangan terlalu banyak bercerita tentang Mak yang harus dipapah saat menuju kamar mandi. Jangan selalu bercerita Mak yg selalu diantar ke rumah sakit. Mak malu mereka tau bahwa kalian mengurusku hingga separah ini.

Mungkin kamu lelah menyuapi dan memberi minum Mak. Karena tangan ini sudah tidak kuat lagi, lemas dan tidak bertenaga. Bukan manja...! Mak juga selalu mencoba untuk mengepal, namun untuk memegang sendokpun terasa seperti batu ratusan kilo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun