Mohon tunggu...
amirhamsyah
amirhamsyah Mohon Tunggu... Administrasi - Terlatih bukan tertatih.

Saya suka menonton orang dari jarak yang aman, Saya ingin berpikir sendiri, menyukai kopi dan menggunakan kopi pilihan saya untuk Positive Self-Regulatory Purposes. Satu-satunya hal yang nyata. Saya percaya Tuhan yang Maha Esa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Dengarlah..

8 September 2018   21:05 Diperbarui: 9 September 2018   08:34 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dengarlah..
Hati risauku
Bathin terpendamku
Menyala dalam hayatku
Duka padamu
Luka padaku
Saling lebur kecewa
Menghalau awan mendung

Kemanusiaan itu
Seperti terang pagi
Merekahkan harapan
Menepis kabut resah

Niatkan, tinju terkepal
Pekik menebal
Terjang aral
Pagi pasti terkejar

Seandainya tanganku
Serupa rahim ibu

Merawat kehidupan
Menguatkan yang rapuh

Seandainya tanganku
Serupa rahim ibu

Menjadi manusia
Menguatkan yang rapuh

Menjadi terang
Menjelma rahim ibu

Dengarlah nyanyi sunyiku 
Begitu susahkah menjadi manusia 

"Seperti rahim ibu" CM,NS

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun