Mohon tunggu...
Aminuddin
Aminuddin Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis purna
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Nama : Aminuddin TTL : Plaju, 30 Desembe 1961 Pendidikan : S1 UIN Raden Fatah Palembang GO-PAY: +6289506920230

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Misteri Rumah Tua

11 Januari 2022   22:31 Diperbarui: 11 Januari 2022   22:42 2583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hampir seluruh warga yang tua-tua datang ke rumah tua itu. Bersenang-senang lah. Ada yang main gaplek, catur dan banyak lagi. Semua senang. Tidak ada keributan karena masing-masing kita bisa menjaga diri dengan mengutamakan persatuan demi terciptanya rasa aman di kampung kita," kata Pak Bendot.

"Itu berlangsung kira-kira dua tahun. Praktis ada tempat bermain warga. Mereka bisa bertemu dan saling tukar pikiran, sementara siangnya sibuk dengan kegiatan masing-masing. Sampai kemudian ..."

Pak Bendot tersedu sedan. Berat.

berucap. Beliau baru berkata lagi setelah kusebut namanya beberapa kali.

"Terjadinya malapetaka itu." Pak Bendot mengusap air matanya dengan handuk kecil yang sering dia bawa kemana pergi.

"Malapetaka? Macam apa Pak Bendot?" Tanyaku penasaran.

"Tujahan."

"Tujahan?" Aku terberan-heran.

"Untunglah cepat dilerai. Sehingga keributan besar bisa diantisipasi. Rupanya sejak kejadian malam itu, hari ke hari rumah itu berubah sepi. Tak lama kemudian penghuninya pindah entah kemana. Warga cuma tahu rumah tua itu tidak berpenghuni lagi."

"Apa kaitannya dengan suara aneh dan mayat yang hidup lagi, Pak Bendot?"

Pak Bendot menggelengkan kepala. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun