Mohon tunggu...
Aminuddin Malewa
Aminuddin Malewa Mohon Tunggu... Freelancer - Penjelajah narası

Penikmat narasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menggagas Museum Komunitas dari Desa Pelosok

3 Agustus 2022   15:48 Diperbarui: 3 Agustus 2022   15:50 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Museum (Photo by Scott Webb : www.pexels.com )

Tanpa harus terjebak dalam detail manajemen sebuah museum apalagi ragam regulasi yang harus dipenuhi, bincang-bincang tentang gagasan ekomuseum Batu Rotok mudah-mudahan menggelinding jauh ke dataran rendah, membesar sepanjang perjalanannya dan akhirnya meneguhkan nilai keberadaannya di masyarakat yang lebih ramai.

Apabila lontaran Ekomuseum Batu Rotok tidak bersambut di dataran lebih rendah, patutlah komunitas ini bertanya kembali masa depan masyarakat seperti apa yang akan dijanjikan ke generasi mendatang?

Siapa komunitas itu? Saya, anda dan kita yang membutuhkan pertautan keberadaan dari masa lalu ke hari ini potensial disebut komunitas, tetapi komunitas tanpa museum adalah komunitas yang hidup dalam kisah belaka. Desa Batu Rotok mulai melangkah untuk membuktikan bahwa mereka tidak hanya hidup dalam kisah tapi hidup dan menghidup kenyataan dan itu akan dibuktikan dengan Ekomuseum yang sedang mereka bangun. 

Karena,

museum yang nyata adalah tempat di mana waktu berubah menjadi ruang

kata Orhan Pamuk, novelis sastra pasca modernis terkemuka asal Turki.

Semoga.

Salam literasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun