Mohon tunggu...
Bola

Perjuangan Timnas Futsal Indonesia Lepas Dari Kutukan PSSI

24 November 2015   13:30 Diperbarui: 24 November 2015   13:30 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tentunya kita bangga melihat Indonesia berprestasi di kancah internasional, baik prestasi di bidang ekonomi, sosial budaya, IPTEK, olah raga dan berbagai bidang lain. Saat ini Indonesia adalah negara yang pertumbuhan eknominya yang cukup konsisten di tengah krisis eknomi dunia, sedangkan budaya-budaya Indonesia makin diminati oleh wisatawan asing yang datang ke Indonesia atau pun orang Indonesia yang tinggal ke luar negeri dan memperkenalkan budaya Indonesia.

Namun sayangnya Indonesia masih belum bisa berbicara banyak di bidang olah raga, terutama olah raga yang disukai hampir seluruh masyarakat nusantara yaitu sepak bola. Namun sayangnya sepak bola Indonesia sedang mendapat sanksi dari FIFA karena kisruh yang berkepanjangan antara pemerintah, dalam hal ini Kemenpora, dengan badan yang menaungi sepak bola Indonesia yaitu PSSI. Alhasil, Indonesia kehilangan kesempatan di ajang internasional seperti tidak bisa mengikuti kualifikasi Piala Dunia 2018 dan Piala Asia 2019.

Buntut sanksi FIFA ternyata tidak hanya sampai pemberhentian kegiatan sepak bola Indonesia di kancah internasional, namun cabang olah raga lain yang dinaungi PSSI juga terkena imbasnya yaitu futsal. Seperti diketahui futsal juga terpaksa harus ‘menelan pil pahit’ karena harus menanggung dosa PSSI dan Kemenpora sehingga tidak bisa mengikuti pertandingan internasional dan gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia Futsal 2016.

Tidak hanya gagal memaksimalkan target berpartisipasi di Piala Dunia futsal 2016, dampak nyata yang sudah terjadi dari terasingnya futsal Indonesia dari ajang internasional juga sudah terjadi. Seperti futsal Indonesia gagal menjadi tuan rumah AFF Championship Futsal yang sebetulnya diagendakan pada 18 Oktober yang lalu.

 

Saat ini menjadi olah raga yang memiliki banyak “penggemar” karena tidak memerlukan pemain sebanyak sepak bola yang mencapai 11 orang per satu tim, tapi futsal ini hanya membutuhkan lima pemain untuk satu tim. Prestasi futsal Indonesia pun tidak bisa dipandang sebelah mata dan perkembangan timnas futsal Indonesia pun sudah punya nama setidaknya di Asia. Futsal pun menjadi harapan bagi masyarakat akan keringnya prestasi Indonesia di bidang olah raga.

 

Tapi Asosiasi Futsal Indonesia (AFI) atau sekarang yang sudah berganti nama Federasi Futsal Indonesia (FFI) tidak kehabisan ide untuk bisa berkembang. Ketua FFI Hary Tanoesoedibjo tetap mengadakan pertandingan demi pertandingan melalui turnamen yag diselenggarakan FFI dan bekerja sama dengan pihak lain, salah satunya adalah Perindo Cup yang diikuti peserta dari seluruh provinsi di Indonesia. Ajang ini pun mendapat sambutan hangat dari masyarakat, khususnya para pecinta sepak bola dan futsal dan banyak kalangan menilai acara Perindo Cup ini menjadi ajang seleksi untuk melihat bakat-bakat atlet futsal yang ada di nusantara.

 

Hary Tanoe pun terus memutar otak untuk memajukan futsal ini, mungkin pria yang menjabat sebagai CEO MNC Group ini berpikir pencarian bakat lewat turnamen yang dibuatnya akan menjadi percuma jika timnas futsal tidak bisa berkiprah di dunia internasional. Oleh karena itu, dia pun berencana akan melobi FIFA agar mengijinkan timnas futsal bisa mengikuti turnamen-turnamen yang ada di luar Indonesia.

Menurut saya sebagai penulis langkah untuk melobi ini memang patut dicoba, mengapa? Timnas futsal perlu pengalaman bertanding di luar negeri, entah itu laga persahabatan atau pun kompetisi yang berskala kecil atau pun besar. Jika mengutip perkataan orang Betawi “jangan jago kandang”, begitu pula timnas futsal yang harus diakui penuh potensi namun potensi itu harus lebih diasah lagi sehingga suatu saat mendapatkan gelar juara yang mengharumkan nama bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun