Mohon tunggu...
Amien Laely
Amien Laely Mohon Tunggu... Administrasi - menyukai informasi terkini, kesehatan, karya sendiri, religiusitas, Indonesia, sejarah, tanaman, dll

Tak ada yang abadi. Semua akan basi. Sebelum waktu disudahi. Musti ditanya seberapa banyak telah mengabdi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi|Lelaki Rabu

17 Juli 2019   12:01 Diperbarui: 18 Juli 2019   17:39 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sudutkontempelasi.blogspot.com

Jika Rabu datang, dia jadi lelaki sejati
Jakunnya menantang angin yang menerjang deretan gigi bak gergaji
Hidungnya bersungut mengendus-endus memancarkan semangat penuh nyali
Rambutnya keperakan berurai pertanda diri sedang hidup
Lelaki sejati telah lahir Rabu ini kala hari masih redup

Sehari yang lalu dia masih di kandungan sejarah
Dua hari sebelumnya hanya seonggok kecambah
Konon ayah ibunya menemukan cinta sejati di Sabtu yang sepi
Lalu di Minggu pagi seia-sekata menguntai janji Suci

Namun lelaki Rabu tak bernasib baik
Esok Kamisnya dia mulai layu
Sehari kemudian mati
lalu dikebumikan di puncak reruntuhan

Lelaki Rabu hanya hidup sehari
Senin Selasa orang-orang bersuka-cita menyambut kedatangannya
Ketika Kamis tiba dia bersiap untuk tiada
Jumat menjadi saat berduka yang mengantar ke kuburnya
Di sana dia bermimpi dan berharap Rabu kan segera tiba
Agar bisa lahir kembali
Menjadi lelaki

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun