Mohon tunggu...
Amien Laely
Amien Laely Mohon Tunggu... Administrasi - menyukai informasi terkini, kesehatan, karya sendiri, religiusitas, Indonesia, sejarah, tanaman, dll

menulis itu merangkai abjad dan tanda baca, mencipta karya seni, menuangkan gagasan, mendokumentasikan, mengarahkan dan merubah, bahkan amanah serta pertanggungjawaban

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Berpuasa Supaya Sehat?

15 Juli 2019   17:04 Diperbarui: 15 Juli 2019   17:10 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi puasa: beritakawasan.com

Awalnya tulisan ini akan saya beri judul "Puasa, Ibadah Paling Mudah". Tetapi dalam benak saya, di tulisan tersebut (ketika saya menulis part ini, tulisan ini benar-benar baru dimulai) saya juga ingin sampaikan manfaat kesehatan dari berpuasa. Akhirnya saya ubah judulnya menjadi "Puasa Supaya Sehat?" Saya sedikit tersenyum dengan nasib calon tulisan yang belum jadi ini.

Gagasan tulisan ini selain terinspirasi oleh hari Senin ini sebagai hari Puasa Sunat, sedikit banyak juga terinspirasi oleh teori "the miracle of enzym" yang digagas oleh dokter Hiromi Shinya, MD --Guru Besar Kedokteran Albert Einstein College of Medicine, Amerika Serikat. Menurutnya, di dalam tubuh manusia terdapat sejumlah enzym pangkal (prototype enzym) yang menjadi bahan baku bagi enzym-enzym lainnya.

Enzym dan Enzym Pangkal (Prototupe Enzym)
Untuk bisa tetap hidup, di dalam tubuh manusia terdapat setidaknya 5.000-an jenis enzym yang telah dikenal. Menurut dokter Hiromi, bahkan sebenarnya di dalam tubuh ada lebih dari 20.000 jenis enzym yang dibutuhkan oleh tubuh.

Enzym adalah "katalis protein" yang di bentuk di dalam sel-sel makhluk hidup. Jika disederhanakan, enzym adalah unsur di dalam tubuh yang diperlukan oleh makhkuk hidup agar tetap hidup. Bahan baku pembuat enzym diambil oleh tubuh dari makanan yang dikomsumsi, sehingga hakekatnya, aktifitas makan dan  minum adalah memberikan asupan bahan baku enzym bagi tubuh. Bahan baku enzym tersedia pada makanan yang berasal dari makhluk hidup, baik tumbuhan maupun hewan. Semakin segar makananan yang dikonsumsi, maka kualitas enzym semakin baik.

Apa saja fungsi enzym bagi tubuh, di antaranya adalah enzym difungsikan dalam proses pencernaan dan penyerapan makanan. Pergantian sel-sel tubuh dari sel lama diganti dengan sel baru juga harus melibatkan fungsi enzym. Bahkan penguraian racun dan detoksifikasi dalam tubuh adalah fungsi enzym.

Meskipun namanya sama, yaitu "enzym", pada masing-masing fungsi tersebut diperlukan jenis enzym yang berbeda. Enzym yang mencerna protein berbeda dengan enzym yang mencerna lemak. Enzym yang digunakan untuk menetralisir alkohol di dalam hati berbeda dengan enzym yang digunakan untuk menetralkan kuman flu. 

Bahkan jenis enzym yang difungsikan oleh tubuh untuk mengurai zat tepung di mulut berbeda dengan enzym yang digunakan oleh tubuh di dalam lambung untuk mencerna karbohidrat, berbeda lagi jenis enzymnya pada proses pencernaannya di usus halus, meskpun kita menyebut semua zat yang dicerna itu sebagai karbohidrat. Maka wajar jika jumlah enzym di dalam tubuh mencapai ribuan bahkan puluhan ribu.

Sampai di sini, saya belum menyinggung soal puasa, padahal tema tulisan adalah tentang puasa. Sebentar lagi akan masuk ke soal puasa. Sedikit lagi.

Jika bahan baku enzym diperoleh dari makanan yang berasal dari tumbuhan dan hewan yang sebelumnya hidup, ternyata untuk mencerna makanan yang dikonsumsi juga diperlukan enzym. Dengan demikian proses pencernaan makanan adalah proses produksi dan pengerahan enzym untuk mendapatkan enzym baru hasil pencernaan. 

Semakin banyak makanan dan minuman yang dikonsumsi, maka akan semakin besar jumlah enzym yang harus disediakan oleh tubuh. Pun semakin banyak makanan yang dikonsumsi maka semakin banyak pula bahan baku enzym yang diperoleh tubuh, tentu saja jika konsumsi makanan dan minuman mengandung banyak enzym. Tetapi sebagian orang mengkonsumsi alkohol dan merokok, maka tubuh tidak mendapatkan tambahan enzym dari makanan jenis ini, bahkan tubuh harus terkuras enzymnya karena mesti menetralkannya.

Puasa dan Kesehatan
Jika makan dan minum berarti mengerahkan enzym untuk mencernanya, maka tidak makan dan tidak minum atau berpuasa, berarti menghemat persediaan enzym tubuh. Tapi berarti pula mengurangi asupan enzym tubuh. Sampai di sini, soal puasa sudah saya singgung.

Lalu mengapa puasa itu menyehatkan? Jawabannya tentu saja jika dikaitkan dengan enzym, adalah karena penghematan pemakaian enzym tubuh sebagaimana tersebut di atas. Berpuasa berarti menghemat penggunaan enzym pangkal. 

Yang dimaksud menghemat enzym adalah menghemat perubahan enzym pangkal menjadi enzym lain, sehingga persediaan enzym pangkal tetap terjaga untuk digunakan pada keperluan lain tubuh atau keperluan yang akan datang. Karena sedemikian pentingnya peran enzym, maka penggunaan enzym pangkal harus dihemat sedemikian rupa agar selalu tersedia dalam jumlah cukup.

Bukankah jika bahan baku bagi enzym pangkal adalah dari makanan, maka untuk memenuhi ketersediaan enzym pangkal tersebut tinggal makan dan minum saja? Ternyata tidak demikian penjelasannya. Pola makan dan minum serta makanan dan minuman yang kita konsumsi tidak selalu sehat dalam arti cukup menyuplai bahan baku enzim pangkal. 

Sebagian makanan dan minuman yang kita konsumsi terutama makanan olahan dan pabrikan berpotensi mengandung bahan baku enzim yang jauh lebih sedikit dibandingkan makanan segar. Belum lagi semakin banyak makan dan minum berarti semakin menambah jam kerja organ-organ pencernaan dan organ lain yang secara tidak langsung terlibat dalam proses pencernaan.

Berfikir untuk makan dan minum secukupnya guna memenuhi nutrisi yang diperlukan tubuh adalah pilihan brilian. Sepertinya kata "secukupnya" bisa diartikan sebagi "sedikit tapi nutrisi dan bahan baku enzym telah terpenuhi".

Selain penghematan enzym, berpuasa juga mengistirahatkan organ-organ yang bertanggung jawab pada proses pencernaan. Sebagai contoh pangkreas, yang salah satunya berfungsi secara endokrin memproduksi hormon insulin dan glukagon untuk dilepaskan ke dalam sistem peredaran darah dalam rangka mengendalikan metabolisme gula. 

Selain fungsi endokrin, pangkreas juga memiliki fungsi eksokrin mengeluarkan sekret pangkreas (jus pangkreas) dan dialirkan ke usus duabelas jari guna mencerna makanan yang berasal dari lambung. Ketika berpuasa, maka pangkreas bisa beristirahat untuk 'menguatkan dirinya' menyiapkan tugas berikutnya dalam proses pencernaan.

Sebagaimana pangkreas, semua organ tubuh yang terlibat dalam proses pencernaan pun akan beristirahat, seperti mulut, kerongkongan, lambung, duodenum atau usus duabelas jari, usus besar, kelenjar-kelenjar pencernaan, dan lain-lain.

Puasa dan Kesehatan Jiwa
Selain manfaat kesehatan fisik sebagaimana telah dipaparkan di atas, berpuasa juga berdampak positif bagi kesehatan jiwa, bahkan manfaat puasa bagi kejiwaan sepertinya dipahami lebih dalam oleh banyak orang dibandingkan manfaat fisiknya. Bahwa puasa itu adalah tameng dari berbuat buruk dan godaan setan adalah ungkapan-ungkapan yang terkait erat dengan manfaat puasa bagi jiwa manusia.

Puasa dan Kesehatan Akhirat
Manfaat lain berpuasa yang paling utama adalah bagi kesehatan akhirat. Berpuasa adalah pemberat timbangan amal di akhirat nanti. Bagi orang yang berpuasa, selain dijanjikan pahala yang besar, juga akan menjauhkan dirinya dari perilaku dosa dan perilaku buruk lainnya. Pahala puasa itu kata Allah "ana ajzi bih", yang artinya "Saya Sendiri Yang Akan Memberi Ganjarannya", menjadi penjelas bahwa pahala puasa itu misterius tetapi berkonotasi pahala yang besar.

Puasa adalah ibadah yang paling mudah dilakukan. Mengapa demikian? Karena ibadah berpuasa ya tinggal berpuasa saja, selain berniat melaksanakan ibadah puasa tentu saja, maka sudah selesai. Yang penting berpuasa, maka janji pahala besar dari berpuasa insya Allah akan diperoleh. Baik puasa tersebut dilakukan sambil tidur, sambil diam, sambil olahraga, atau sambil melakukan aktifitas lainnya. 

Berbeda dengan ibadah sholat yang harus berwudhu dulu, berpakaian suci dan menutup aurat, kemudian melakukan gerakan dan bacaan sesuai tuntunan. Berpuasa tidak seribet itu, cukup dengan niat berpuasa, kemudian berpuasa, dan tidak melakukan perbuatan yang membatalkannya, sejak masuk waktu subuh sampai masuk waktu maghrib. Sesederhana itu. Jadi puasa itu adalah benar-benar ibadah yang paling mudah dilakukan.

Hanya saja, puasa memang bukan ibadah yang paling ringan dilakukan. Mudah berbeda dengan ringan. Alasan mudahnya ibadah puasa telah diuraikan di atas. Sedangkan soal ringan beratnya, berpuasa memang tidak ringan. 

Puasa itu berat, biasanya yang menjadi alasan adalah keharusan puasa untuk tidak makan dan minum sehari penuh, sehingga badan menjadi lemas, dan seterusnya. Alasan ini tentu benar adanya. Karena tubuh tidak mendapatkan asupan baru energi selama melakukan puasa. Begitulah puasa, mudah untuk diamalkan, tetapi tidak ringan untuk dilaksanakan. Banyak manfaatnya, tetapi harus sabar melaksanakannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun