Mohon tunggu...
Ellys Utami Purwandari
Ellys Utami Purwandari Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Pecinta travelling, fotografi, dan masih terus belajar dalam menulis. Mimpi terbesar adalah ingin menimba pengalaman dari berbagai belahan dunia. \r\n

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Inilah Amman, Kota Cantik The Hashemite Kingdom

18 Mei 2013   16:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:23 2879
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelum meninggalkan Wadi Musa, kami ingat harus isi bensin mobil dulu. Sejak berangkat dari Amman kami sama sekali belum mengisinya. Saat kami sewa, bensin memang sudah full dan aturannya saat mengembalikan nanti, bensin juga harus kembali full. Istilahnya full to full.

Harga premium di Jordan adalah 0,75 per liter, sekitar Rp. 10.000, lumayan mahal kan? Kami isi 20 liter saja sudah penuh karena memang belum habis sama sekali. Jadi kemarin lewat jalan alternatif yang sejauh kurang lebih 400 km plus jalan-jalan seputar kota Wadi Musa hanya butuh 20 liter premium. Irit kan?

Pukul 14.15 kami kembali melanjutkan perjalanan menuju kota Amman. Sangat berharap Kings Highway tidak ditutup seperti saat berangkat. Bayangan lamanya perjalanan, sudah membuat kami lelah. Ingin sekali segera sampai di Amman biar bisa segera istirahat di hotel. Inilah resiko traveling dengan mengemudi mobil sendiri.

Sampai di kota Ash-Shawbak, yaitu persimpangan antara jalan alternatif lewat Tafilia dengan Kings Highway jalan tidak dijaga polisi. Itu artinya, tidak ditutup. Alhamdulillah, kalau begitu perjalanan bisa lebih cepat. Perjalanan kali ini memang berbeda. Jalan yang kami lewati nyaris tanpa belokan. Lurus dan mulus. Kalau kemarin melewati desa-desa dengan pepohonan yang hijau, kali ini yang kami lihat hanya hamparan padang pasir nan luas. Sesekali melewati kota kecil.

[caption id="attachment_254627" align="aligncenter" width="550" caption="Hampir sepanjang jalan Kings Highway seperti ini.."]

13688663091180511178
13688663091180511178
[/caption] Inilah Amman

Setelah 2 jam perjalanan, kami sudah melewati simpang Karak. Lebih cepat dari perkiraan.  Itu artinya, sudah hampir sampai Amman. Peta kota sudah siap-siap digeber, maklum kami tidak pakai GPS. Butuh keterampilan untuk membacanya. Bapak yang punya keahlian dibidang baca peta ini. Sang navigator hanya bertugas menemani saja biar dia tidak ngantuk. Hihihi..

Memasuki kota Amman, saya dibuat takjub. Kota ini hampir 180 derajat berbeda dengan Kairo. Jalannya rapi dengan garis marka yang jelas. Lampu lalu lintas berfungsi dengan baik. Rambu petunjuk arah juga sangat jelas. Tidak bising dengan suara klakson memecah kemacetan, tidak ada orang teriak dan parkir sembarangan di pinggir jalan. Saya tidak melihat mobil-mobil di sini penyok seperti di Kairo, mulus semuanya.

Kota dengan kontur berbukit-bukit ini tertata amat rapi. Apartemen tingginya mungkin tidak lebih dari 9 lantai saja. Dicat seragam, yaitu berwarna putih. Paduan warna hijau pepohonan dengan bangunan warna putih membuat harmonisasi menawan. Pokoknya kota ini indah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun