Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... bidang Ekonomi

Penceèdas Bangsa dan Pengamat Ekonomi Sumatera Selatan

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Benarkah Strategi Promosi "Tebus Murah" Mampu Menggoda Konsumen?

16 Juli 2025   06:13 Diperbarui: 17 Juli 2025   08:38 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan demikian, maka strategi promosi tebus murah yang ditawarkan/dilakukan pihak ritel modern, ternyata ampuh untuk menggoda konsumen.

Apalagi, bila dilakukan dengan pendekatan kondisi ekonomi yang dirasakan masih sulit saat ini, maka barang-barang tebus murah yang ditawarkan pihak ritel modern benar-benar ampuh untuk menggoda konsumen.

Terlepas dari konsumen mengedepankan unsur rasionalitas atau tidak dalam berbelanja atau terlepas dari konsumen mengandalkan unsur emosi atau tidak dalam berbelanja, atau terlepas dari konsumen mempertimbangkan kualitas barang tebus murah atau tidak, yang jelas begitu konsumen ditawari dengan barang tebus murah dengan harga miring tersebut, membuat konsumen tergoda, tergoda dan tergoda.

Sama-sama diuntungkan.

Sepintas strategi promosi tebus murah yang dilakukan pihak ritel modern, sama-sama menguntungkan, menguntungkan konsumen dan menguntungkan penjual (pihak ritel modern).

Di pihak ritel modern dapat menjual barang, terutama barang tebus murah, lebih banyak lagi atau secara keseluruhan dapat mendongkrak volume penjualan. Di pihak konsumen, diuntungkan, karena konsumen dapat menghemat pengeluaran.

Hanya saja, konsumen harus berhati-hati agar barang tebus murah yang disediakan oleh pihak ritel modern tersebut, tidak mengecewakan. Misalnya, sudah kadaluarsa, sudah rusak, sudah usang dan ada unsur tidak baik lainnya.

Jika barang tebus murah tersebut memang baik dan atau bagus, serta memang dibutuhkan konsumen, maka konsumen memang benar-benar diuntungkan.

Terlepas dari aspek agama diperbolehkan atau tidak? Dari aspek pertimbangan ekonomi, konsumen lebih cenderung memburu barang tebus murah tersebut.

Jika mau memburunya, sebelum berbelanja lihat-lihat dahulu pada etalase barang-barang mana saja yang termasuk barang tebus murah atau lihat-lihat dahulu di meja kasir barang-barang apa saja yang merupakan barang tebus murah.

Dengan demikian, konsumen bisa mengalihkan rencana barang-barang yang sebelumnya akan dibelinya ke barang-barang tebus murah tersebut.

Terakhir, agar konsumen benar-benar menjadi konsumen yang rasional dan konsumen yang untung bukan buntung, maka prinsip teliti sebelum membeli tetap harus dikedepankan. Semoga!!!!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun