Dari tren pelaku bisnis dan atau unit bisnis yang ada saat ini,  mana yang akan kita pilih atau kita tetapkan? Apakah dengan terus memperbanyak atau terus memberi izin kepada pelaku bisnis yang akan membuka bisnis-nya di negeri ini, namun pada suatu saat pelaku bisnis yang banyak tersebut terus berguguran alias collapse. Apakah perlu  membatasi atau mengakomodasi pelaku bisnis secukupnya saja, namun pelaku bisnis yang ada tersebut cendrung kuat, bertahan dan tetap eksis?
Bila di simak kondisi perekonoian dan pertumbuhan ekonomi negeri ini, sepintas negeri ini membutuhkan pelaku bisnis yang banyak atau membuuthkan pihak yang akan menanamkan investasinya sebanyak-banyak-nya. Dengan catatan, apabila pelaku bisnis tersebut keberadaannya sesuai dengan apa yang diharapkan, dapat menyerap tenaga kerja sebanyak-banyak, dapat memberi kontribusi kepada negeri ini melalui pembayaran retribusi, pajak dan pungutan resmi lainnya dan mendorong kegairahan bisnis anak negeri ini untuk melakoni  bisnis, seperti yang mereka lakukan tersebut.
Namun, apabila pelaku bisnis yang terus bertambah tersebut, pada suatu saat akan berguguran alias collpase atau sengaja memfailitkan diri  yang pada akhirnya akan menyebabkan bertambahnya angka pengangguran kembali atau menyebabkan pekerja akan menganggur, dan tidak lagi memberi kontribusi kepada negeri ini karena terjadi  pengurangan pembayaran retribusi, pajak dan pungutan resmi lainnya yang dipungut dari pekaku bisnis tersebut, sebaiknya kita hanya memerlukan  pelaku bisnis secukupnya saja yang tetap bisa bertahan, dan eksis serta tetap memberi kontribusi positf yang rutin dan stabil.  Â
Dengan kata lain, kita harus membatasi jumlah pelaku bisnis alias tidak boleh memeberi izin secara jor-jor-an, kita harus menerapkan dan membuat regulasi yang mengatur itu semua, agar pelaku bisnis lokal, pelaku bisnis yang dilakoni rakyat kita tidak berguguran.
Memang bila diperhatikan saat ini, pelaku bisnis berlomba-lomba memburu konsumen alias membuka bisnis-nya di negeri ini. Tidak hanya pelaku bisnis yang bergerak di bidang perdagangan, ritel  modern, tetapi di bidang kuliner, manufaktur, jasa dan lainnya pun demikian. Dari  tren yang ada, pelaku bisnis bidang perdagangan, ritel modern,  sepertinya cendrung lebih banyak hadir di negeri ini, apalagi dikalangan mereka saling berlomba-lomba menjalankan program 1.000 gerai atau toko, saling berlomba-lomba menambah gerai, sehingga tidak heran kalau pelaku bisnis tersebut  ada dimana-mana.
Bila diperhatikan, sepertinya setiap ada ruang/lokasi/tanah  yang kosong, baik di sudut-sudut kota maupun di kawasan pe-desa-an akan di isi oleh pelaku bisnis untum membuka ritel  modern. Jika, jauh sebelumnya, konsumen harus menyita waktu untuk menjangkau gerai ritel modern yang ada, saat ini, konsumen tidak perlu bersusah-payak memburu ritel modern yang ada di Mal atau pusat kota, karena ritel modern sudah ada dimana-mana dan  kebayakan dikalangan pemiliknya meminta petugas/pelayan untuk buka 24 jam.
Untuk itu, sekali lagi, kita harus menentukan pilihan dan memikirkan dan mencarikan solusi atas fenomena keberadaan  unit bisnis di negeri ini yang terus bertambah.  Saat ini seakan-akan semua pekaku bisnis bisa  masuk, semua kita terima. Kalau ada suatu daerah di negeri ini yang membatasi atau menghalangi keberadaan unit bisnis yang sedang tumbuh subur tersebut, itu bisa dimaklumi, karena petinggi di daerah itu  selain akan melindungi pelaku bisnis lokal di daerah mereka, juga mereka mengkhawatirkan kalau justru unit bisnis yang sedang tumbuh subur tersebut yang akan masuk ke daerah mereka bukan tidak memberi dampak positif secara keseluruhan tetapi justru akan menimbulkan dampak negatif bagi perekonomian, masyarakat dan  daerah mereka.
Masih ada waktu untuk merenung kembali, untuk menentukan pilihan. Kita sepakat, memang dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi negeri ini dibutuhkan pelaku bisnis yang banyak atau dibutuhkan investasi yang besar. Namun, dibalik itu semua, harus ada pertimbangan lain yang harus dikedepankan agar semua pihak diuntungkan dan semua pihak bisa senang.
Di sisi lain, negeri ini juga membutuhkan tumbuhnya industrialisasi atau hilirisasi, untuk mengimbangi unit bisnis perdagangan yang ada, untuk mendorong lebih banyak lagi tenaga kerja yang bisa di serap dan agar lebih besar lagi nilai tambah (value  added) yang tercipta. Kemudian ini penting, dalam rangka memaksimalkan sumberdaya alam (SDA) yang kita miliki, SDA bisa di olah secara maksimal yang pada akhirnya memberi hasil yang optimal. Semoga!!!!!!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI