Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... bidang Ekonomi

Penceèdas Bangsa dan Pengamat Ekonomi Sumatera Selatan

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Pelaku Bisnis "Pasrah" Menghadapi Kondisi Pasar Saat Ini?

16 Mei 2025   14:35 Diperbarui: 17 Mei 2025   07:14 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bila ditarik kebelakang, kondisi pasar sepi ini terlihat jelas secara kasat mata, pada saat menjelang lebaran beberapa waktu lalu. Pasar yang biasanya dipadati konsumen, emak-emak untuk berbelanja lebaran, terlihat lengang. Pelaku pasar atau pedagang mengeluhkan omset turun dibadingkan tahun-tahun lalu, tak ayal lagi, banyak yang menderita kerugian.

Pelaku bisnis sudah banyak yang tutup. Dibelantika pasar ritel modern, sudah ada beberapa yang tutup, seperti Giant, Ramayana, Transmart. Kemudian yang masih tersisa pun tidak sedikit yang berada dalam kondisi "hidup segan mati tak mau".

Data menunjukkan bahwa beberapa pedagang melaporkan terjadinya penurunan omset. Seperti di Pasar 16 Palembang, beberapa pedagang melaporkan terjadi penurunan omset mereka sekitar 30--50 persen pada saat lemabaran lalu dibandingkan tahun lalu.

Di Pasar Tanah Abang pada tahun 2024 lalu mereka mengalami penurunan omset. Beberapa pedagang melaporkan penurunan hingga 80 persen atau bahkan 50 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Penurunan tersebut terjadi di berbagai area di Pasar Tanah Abang, seperti Blok B dan Little Bangkok Jembatan Metro Tanah Abang (JMTA), karena penurunan pengunjung alias ada kecendrungan turunya daya beli (Lihat Ringkasan AI).

Pedagang di Pasar Senen mengeluhkan sepinya pembeli jelang lebaran beberapa waktu lalu. "Dulu pembeli jalan dempet-dempetan papa momen jelang lebaran, sekarang renggang banget pada setiap koridor, kata seorang pedagang kepada awak Kompas.com. (lihat Kompas.com, 19 Maret 2025).

Dari beberapa lokasi yang mengindikasikan pasar sepi tersebut, tidak berlebihan kalau dikatakan bahwa memang pasar saat ini cendrung sepi. Banyak faktor yang menyebabkannya atau mendorongnya.

Adanya unsur daya beli yang cendrung turun, karena pendapatan masyarakat turun alias ada yang sudah tidak mempunyai pendapatan, sehingga mereka untuk bertahan hidup mengandalkan tabungan alias makan tabungan. Ada unsur persaingan yang semakin ketat, baik antar pelaku bisnis konvensional maupun antara pelaku bisnis konvensional dengan pelaku bisnis digital atau online.

Dengan demikian, sudah selayaklah kalau kita mencarikan solusi untuk menerobos pasar yang cendrung sepi tersebut, agar berangsur-angsur kembali normal seperti sedia kala. 

Stop gonjang-ganjing, ciptakan kondisi kondusif, sehingga akan tercipta stabilitas yang mantap. Dorong anak negeri ini agar bisa mempunyai pendapatan kembali bagi yang kena PHK dengan jalan memperluas lapangan kerja atau dengan memperbanyak investasi padat karya. 

Tidak berlebihan kalau kita membantu pelaku bisnis dengan pemberian incentiv dan berbagai bantuan sebagai stimulus. Sedapat mungkin menghindari kebijakan dan atau tindakan yang justru akan memberatkan pelaku bisnis. 

Selamat Berjuang!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun