Kenangan. Kita semua punya kenangan. Itu pasti. Ada kenangan pahit, ada kenangan manis. Baik kenangan pahit maupun kenangan manis, masing-masing punya tempat di dalam hati. Pada saat tertentu, ingatan kita mundur ke masa lalu untuk menjemput rupa-rupa kenangan itu.
Kenangan tidak selalu berhubungan dengan seseorang. Kenangan bisa berasal dari apa saja. Dari hamster yang menggemaskan. Dari selimut kesayangan. Dari boneka beruang. Dari buku favorit. Semua bisa menjadi sejumput kenangan yang kita jemput sewaktu kita kangen.
Bahkan saya punya kenangan khusus akan operator seluler. Jaringan 3 Indonesia. Saat remaja, sekisar pertengahan 2008, saya mulai berkenalan dengan Tri. Saya tidak asal pilih jaringan. Bagi remaja seperti saya, Tri menawarkan kemudahan dan kemurahan yang tiada terkira.
Betapa tidak. Cukup berbekal Rp500 maka saya akan leluasa mengirim pesan pendek, malah ada program pesan pendek ke semua operator. Ada duit Rp1.000 saja saya sudah bisa berinternet. Kalau tengah sedikit kaya, Rp10.000 pun sudah membuat saya letih menelepon ke sana-sini.
Pendek kata, Tri juara di hati.
Banyak kelebihan Tri Indonesia yang tidak mungkin saya lupakan. Bersama Tri, saya tidak pernah merasa miskin kuota. Apalagi menjadi fakir pulsa. Hal itu terjadi karena Tri memanjakan pelanggannya dengan fasilitas "pinjaman pulsa". Ketika pulsa habis tepat saat uang cekak, pelanggan bisa kasbon dulu.
Itulah Tri.
Lebih dari Sekadar Layanan Biasa
Keren. Saya memilih Tri karena saya yakin bahwa Tri keren. Jika dibandingkan dengan kompetitor operator seluler lain, boleh dikata Tri adalah anak bungsu. Sekalipun bungsu, pertumbuhan Tri terhitung bongsor. Tri tumbuh subur dengan kualitas yang paten. Tidak hanya itu, Tri hadir dengan tampilan yang unik dan cantik.
Pertama, lahir dengan semarak angka tiga. Ya, debut Tri bermula pada Maret 2007. Persis seperti namanya, Tri. Malahan operator seluler ini berganti nama menjadi PT Hutchison 3 Indonesia pada tahun 2013. Lagi-lagi konsisten dengan angka 3. Tidak heran jika Tri konsisten memanjakan para pelanggannya.
Kedua, tumbuh dengan gemerlap angka tiga. Di tengah persaingan yang ketat, Tri tiada henti mengembangkan jaringan. Tidak heran jika sekarang Tri sudah bisa dinikmati hingga ke pelosok desa. Silakan simak data berikut. Tri kini hadir di lebih dari 33.000 desa, 3.000 kecamatan, dan 313 kabupaten. Lahir boleh paling muda, tetapi jangkauan layanannya bukanlah "anak bawang".