Mohon tunggu...
Ameliayossyi Syafitri
Ameliayossyi Syafitri Mohon Tunggu... Mahasiswi Sosiologi

Tertarik dengan permasalahan sosial dalam masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kultur Sosial dan Struktur Sosial Sebagai Kerangka Transformasi Budaya

9 September 2023   13:24 Diperbarui: 9 September 2023   20:56 1434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

  • Pengertian Kultur Sosial

Kata culture merupakan kata asing yang berarti “kebudayaan”. Berasal dari kata latin colere yang berarti “mengolah, mengerjakan”. Dalam arti ini, lalu berkembang dari arti culture sebagai “segala daya Upaya serta Tindakan manusia untuk mengolah tanah dan mengubah alam.” Di dalam kehidupan bermasyarakat sosial tentunya memiliki sebuah kultur sosial yang berbeda-beda di setiap tempatnya. Kultur sosial adalah perilaku antar manusia ditengah Masyarakat yang diperkirakan menjadi sebuah kebiasaan  yang kemudian dikembangkan baik secara r  itual maupun intelektual oleh kelompok-kelompok sosial Masyarakat yang dominan.

Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan adalah keseluruhan system gagasan, Tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan Masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar (Koentjaraningrat, 1985). Koentjaraningrat juga mengemukakan bahwa kebudayaan memiliki tiga wujud, yaitu:

 Sumber Gambar: https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcS5H5GA-mtKI5vz_hrv2aW-HM6-1SjHgt4tGA&usqp=CAU
 Sumber Gambar: https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcS5H5GA-mtKI5vz_hrv2aW-HM6-1SjHgt4tGA&usqp=CAU
  • Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya. Wujud pertama ini merupakan wujud ideal dari kebudayaan yang sifatnya abstrak berada di dalam pikiran warga Masyarakat di mana kebudayaan bersangkutan itu hidup. Jika warga masyarakat tadi menyatakan gagasan mereka dalam tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal sering berada dalam tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal sering berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat yang bersangkutan. Sekarang kebudayaan-kebudayaan juga banyak tersimpan dalam disk, arsip, koleks mikro film, kartu komputer, vcd, dan sebagainya. Ide-ide dan gagasan-gagasan manusia banyak yang hidup bersama dalam suatu masyarakat, dan memberi jiwa kepada masyarakat itu. Gagasan-gagasan itu tidak berada lepas satu dari yang lain, melainkan selalu berkaitan menjadi suatu sistem. Sistem ini disebut sistem budaya atau cultural system.
  • Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta Tindakan berpola dari manusia dalam Masyarakat. Wujud kedua dari kebudayaan ini disebut system sosial. System sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi, berhubungan, serta bergaul satu dengan lainnya dari detik ke detik, dari hari ke hari dan dari tahun ke tahun. Hubungan ini selalu menurut pada pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sebagai rangkaian aktivitas manusia-manusia dalam suatu Masyarakat, system sosial ini bersifat konkret, terjadi di sekeliling kita sehari-hari, bisa diobservasi, difoto, dan didokumentasikan.
  • Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia. Wujud ketiga dari kebudayaan disebut kebudayaan fisik, dan tidak memerlukan banyak penjelasan karena merupakan seluruh hasil fisik dari aktivitas, perbuatan dan karya semua manusia dalam Masyarakat. Sifatnya paling konkret dan berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan difoto. Ada benda-benda yang sangat besar seperti pabrik baja,ada benda-benda yang sangat kompleks dan canggih seperti komputer berkapasitas tinggi, atau benda-benda yang besar dan bergerak seperti kapal tangki minyak, ada bangunan hasil seni arsitek seperti candi atau ada benda-benda kecil seperti kain batik atau kancing baju.
  • Sumber Gambar: https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSIDYuDwDoWIyzH5dlrRuOdPQgMEjGSQnTRfA&usqp=CAU
    Sumber Gambar: https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSIDYuDwDoWIyzH5dlrRuOdPQgMEjGSQnTRfA&usqp=CAU

Statemen kebudayaan (culture) adalah produk dari seluruh rangkaian proses sosial yang dijalankan oleh manusia dalam Masyarakat dengan segala aktivitasnya, bahwa kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta Masyarakat. (a) Karya, Masyarakat menghasilkan material culture seperti teknologi dan karya-karya kebendaan atau budaya materi yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai dan menundukkan alam sekitarnya, sehingga produk dari budaya materi dapat dimanfaatkan oleh Masyarakat. (b) Rasa, adalah spiritual culture; meliputi unsur mental dan kejiwaan manusia. Rasa menghasilkan kaidah-kaidah, nilai-nilai sosial, hukum, dan norma sosial atau yang disebut dengan pranata sosial. Apa yang dihasilkan rasa digunakan untuk mengatur masalah-masalah kemasyarakatan. (c) Cipta, merupakan immaterial culture, yaitu bukan budaya spiritual culture yang menghasilkan pranata sosial namun cipta yang mengasilkan gagasan, berbagai teori, wawasan, dan semacamnya yang bermanfaat bagi manusia. (d) Karsa adalah kemampuan untuk menempatkan karya, rasa dan cipta, pada tempatnya agar sesuai dengan kegunaan dan kepentingannya bagi seluruh Masyarakat. Dengan demikian, karsa adalah kecerdasan dalam menggunakan karya, rasa, dan cipta secara fungsional sehingga menghasilkan sesuatu yang bermanfaat lebih bagi manusia dan Masyarakat secara luas (Soekonto, 2002).

  • Hubungan Struktur dan Institusi Sosial dengan Kultur Sosial

Struktur sosial dalam pengertian lain adalah setiap pola  perilaku sosial yang berulang, baik  yang kurang penting maupun yang lebih penting. Model perilaku sosial yang terorganisir oleh sebagian sosiolog disebut sebagai institusi sosial, terutama oleh  aliran fungsionalis. Dalam konteks ini, struktur sosial adalah hubungan fungsional lembaga-lembaga sosial. Struktur sosial dalam penelitian sosiologi merupakan konsep yang umum digunakan atau dibicarakan. Secara konseptual, ada dua konsep struktur sosial yang menggunakan pendekatan sosiologi:

1.  Pendekatan fungsional; menjelaskan struktur sosial sebagai pola  (susunan) yang terlihat dalam kehidupan sehari-hari.

2.  Pendekatan praktis; menjelaskan bahwa struktur sosial terdiri dari prinsip-prinsip yang mendasari tatanan sosial, prinsip-prinsip yang mungkin tidak terlihat.

Input sumber gambar: https://ilmusaku.com/wp-content/uploads/2020/12/20201231_091319_0000-min.jpg
Input sumber gambar: https://ilmusaku.com/wp-content/uploads/2020/12/20201231_091319_0000-min.jpg

Pembentukan struktur sosial tidak terjadi secara instan di dalam suatu masyarakat. Evolusi adalah pembentukan struktur sosial secara bertahap. Beberapa faktor sosial yang  penting dalam menentukan terbentuknya struktur sosial. Faktor-faktor ini meliputi:

1. Hubungan timbal balik suatu unit atau  kelompok dengan unit atau kelompok lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun