Kalimantan Selatan: Kekayaan Alam dan Tantangannya

Dengan adanya AMDAL, diharapkan kegiatan pertambangan dapat berjalan dengan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.

• Pencemaran Lingkungan

Selain AMDAL, tantangan lain yang dihadapi Kalimantan Selatan terkait dengan aktivitas pertambangan adalah pencemaran lingkungan. Beberapa bentuk pencemaran yang dapat terjadi antara lain:

• Pencemaran air: Kegiatan pertambangan dapat menyebabkan peningkatan kadar sedimen, logam berat, dan zat kimia berbahaya di sungai, danau, dan perairan lainnya. Hal ini dapat mengganggu ekosistem perairan dan berdampak pada kehidupan akuatik.
• Pencemaran udara: Aktivitas penambangan, seperti pengeboran, peledakan, dan transportasi, dapat menghasilkan debu, partikulat, dan gas-gas beracun yang mencemari udara di sekitar lokasi pertambangan.
• Pencemaran tanah: Pembuangan limbah pertambangan yang tidak sesuai prosedur dapat menyebabkan kontaminasi tanah oleh logam berat, zat kimia, dan bahan berbahaya lainnya.

Untuk mengatasi tantangan pencemaran lingkungan ini, perusahaan pertambangan harus menerapkan sistem pengelolaan lingkungan yang baik, seperti pengolahan limbah, pemasangan peralatan pengendali pencemaran, dan pemulihan lahan bekas tambang. Selain itu, peran pemerintah daerah juga sangat penting dalam menegakkan regulasi dan melakukan pengawasan yang ketat terhadap aktivitas pertambangan di Kalimantan Selatan.

PENUTUP

Kalimantan Selatan memiliki potensi sumber daya alam yang sangat besar, mulai dari sektor pertanian, perikanan, pariwisata, pertambangan, hingga kehutanan. Namun, di balik potensi tersebut, terdapat pula tantangan lingkungan yang perlu dikelola dengan bijaksana, terutama terkait dengan aktivitas pertambangan.

Penulis

Mahasiswa Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas ambung Mangkurat