Mohon tunggu...
Amelia DyahBanowati
Amelia DyahBanowati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pasca Pandemi Covid-19: Memulihkan Kembali Kesejahteraan Masyarakat

26 Maret 2023   09:42 Diperbarui: 26 Maret 2023   09:44 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

2. Komunitas (Social Development by Comunity)

Pembangunan sosial oleh komunitas juga dikenal sebagai pendekatan komunitarian. Dalam pembangunan ini kelompok masyarakat secara bersama-sama berupaya mengembangkan komunitasnya. Biasanya pendekatan ini para masyarakat saling bahu-membahu untuk memecahkan permasalahan sosial yang ada di masyarakat, bagaimana cara menyelesaikannya, dan mengaktifkan peran serta dari Badan Swadaya Masyarakat (BKM).

3. Pemerintah (Social Development bu Government)

Pembangunan dilakukan oleh lembaga-lembaga di dalam organisasi pemerintah (kementerian), pendekatannya biasa disebut sebagai pendekatan statis. Pendeketan yang berbasis pemerintah ini biasanya di manifestasikan dalam berbagai kebijakan sosial, kemudian kebijakan sosial tersebut diturunkan dalam bentuk program atau kegiatan dan di sosialisasikan pada masyarakat, contohnya Bantuan Langsung Tunai (BLT), beras untuk masyarakat, beasiswa, dsb.

Dalam konteks kondisi di Indonesia, tentunya ketiga strategi tersebut sangat komplek sehingga perlu terus-menerus dilaksanakan atau bisa dilakukan secara kombinasi. Artinya, ketika pemerintah melakukan pembangunan sosial maka peran-peran sektor individu, masyarakat, swasta harus ditumbuhkan terus untuk berperan aktif. Sehingga, di dalam strategi pembangunan sosial tidak terjadi dominasi dari pemerintah dalam penanganan pembangunan sosial atau bisa jadi pembangunan sosial yang dilakukan oleh pemerintah akan mengalami ketidak maksimalan, kegagalan, atau distorsi (ketimpangan kesejahteraan masyarakat).

Kombinasi antar individu, masyarakat, swasta, dan pemerintah tentu akan memaksimalkan berbagai kebijakan maupun program yang terdapat di masyarakat. Pemerintah sebagai pemegang kekuasaan harus mampu merangkul berbagai macam potensi, kekuatan dari sektor masyarakat maupun masyarakat agar program-program pembangunan sosial bisa berjalan dengan lebih baik lagi. Pada intinya, di dalam maksud dan tujuan pembangunan sosial adalah bagaimana melalui pembangunan sosial ini bisa meningkatkan kesejahteraan dari masyarakat, di mana setiap individu atau masyarakat akan dihadapkan persoalan-persoalan masalah sosial yang dapat menghambat tumbuh dan berkembang secara layak (baik secara individu, anggota masyarakat, ataupun rakyat dalam sebuah negara).


Tetapi, setelah 2 tahun dunia di gemparkan oleh pandemi covid-19 ini, pemerintah telah melakukan berbagai strategi guna memperbaiki ekonomi negara kita. Seperti, meningkatkan perekonomian digital, kebijakan pemberdayaan UMKM, dan pembangunan kerjasama antar negara. Nah, di dalam pelaksanaan strategi tersebut, tentunya juga dibutuhkan sekali peran dari berbagai pihak. Karena, dengan adanya partisipasi dari masyarakat ataupun swasta pembangunan sosial ini dapat berjalan dengan sukses. Tentunya, individu-individu yang mendapatkan pembangunan sosial dari negara tidak boleh di sia-siakan dan harus di manfaatkan sebaik-baiknya dalam rangka meningkatkan perubahan kesejahteraan pada dirinya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun