Mohon tunggu...
Sulastri Amelia Putri
Sulastri Amelia Putri Mohon Tunggu... Guru - Jangan Pernah Menyerah sebelum berhasil,karena ketika kita menyerah keberhasilan itu sudah ada didepan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

ITSNU Kab. Pasuruan Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Implementasi Dunia Masyarakat Madani bagi Umat Islam

24 Mei 2020   16:57 Diperbarui: 24 Mei 2020   22:31 768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Selang dua tahun pascahijrah atau tepatnya 624 M, setelah Rasulullah mempelajari karakteristik dan struktur masyarakat di Madinah yang cukup plural, beliau kemudian melakukan beberapa perubahan sosial. Salah satu di antaranya adalah mengikat perjanjian solidaritas untuk membangun dan mempertahankan sistem sosial yang baru. Sebuah ikatan perjanjian antara berbagai suku, ras, dan etnis seperti Bani Qainuqa, Bani Auf, Bani al-Najjar dan lainnya yang beragam saat itu, juga termasuk Yahudi dan Nasrani.

Satu hal yang menjadi catatan penting bagi kita adalah sebuah peradaban yang kosmopolit akan tercipta manakala umat Islam memiliki sikap inklusif dan mempunyai kemampuan (ability) menyesuaikan diri terhadap lingkungan sekitar. Namun, dengan catatan identitas sejati atas parameter-parameter autentik agama tetap terjaga.

Peran Umat Islam Dalam Mewujudkan Masyarakat Madani

Dalam sejarah Islam, realisasi keunggulan normatif atau potensial umat Islam terjadi pada masa Abbassiyah. Pada masa itu umat Islam menunjukkan kemajuan di bidang kehidupan seperti ilmu pengetahuan dan teknologi, militer, ekonomi, politik dan kemajuan bidang-bidang lainnya. Umat Islam menjadi kelompok umat terdepan dan terunggul. Nama-nama ilmuwan besar dunia lahir pada masa itu, seperti Ibnu Sina, Ubnu Rusyd, Imam al-Ghazali, al-Farabi, dan yang lain.

Karakteristik Masyarakat Madani diantaranya yakni :Masyarakat yang mengakui akan hakikat kemanusiaan. Dengan kata lain, bukan hanya memenuhi kebutuhan hidup (hominisasi), namun juga eksis sebagai manusia (humanisasi).Pengakuan sebagai mahluk sosial dengan keikutsertaan berorganisasi sosial seperti negara. Pada titik ini, negara wajib membuka peluang yang kondusif agar rakyat dapat berkembang dalam tatanan kehidupan.

Saat ini kendali kemajuan dipegang masyarakat Barat. Umat Islam belum mampu bangkit mengejar ketertinggalannya. Semangat untuk maju berdasar nilai-nilai Islam telah mulai dibangkitkan melalui Islamisasi ilmu pengetahuan. Islamisasi kelembagaan ekonomi melalui lembaga ekonomi dan perbankan syari'ah, dan lain-lain. Kesadaran dan semangat untuk maju tersebut apabila disertai dengan sikap konsisten terhadap moral atau akhlak islami, pasti akan memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan hasil yang dicapai masyarakat Barat, yang sekedar mengandalkan pemikiran akal semata.

SDM umat Islam saat ini belum mampu menunjukkan kualitas yang unggul. Karena itu dalam percaturan global, baik dalam bidang politik, ekonomi, militer, ilmu pengetahuan dan teknologi, belum mampu menunjukkan perannya yang signifikan. Dari segi jumlah, umat Islam cukup besar, begitu pula dari segi potensi alam yang terdapat dalam wilayah kekuasaannya, tetapi karena kualitas SDM nya masih rendah, eksplorasi kekayaan alamnya itu justru dilakukan oleh bangsa-bangsa non Islam, sehingga keuntungan terbesar diperoleh oleh orang non Islam.

Di Indonesia, jumlah umat Islam lebi dari 80 tetapi juga karena kualitas SDM umat Islam masih rendah, juga belum mampu memberikan peran yang proporsional. Hukum positif yang berlaku di Indonesia bukan hukum Islam. Sistem sosial politik dan ekonomi juga belum dijiwai oleh nilai-nilai Islam, bahkan took-tokoh Islam belum mencerminkan akhlak Islami. Terealisasi tidaknya syiar dan keunggulan Islam bergantung pada keunggulan dan komitmen SDM umat Islam.

Analisa :      berdasarkan teori yang sudah saya cantumkan diatas, kita bisa memahami dan mengerti apa sebenarnya maksud dari Masyarakat Madani itu,  Jadi secara singkatnya Masyarakat Madani berarti Masyarakat yang telah mengikuti perkembangan zaman dengan baik dan benar,  masyarakat yang bersosial tinggi,  berkemanusiaan tinggi,  berkesejahteraan dalam kehidupannya sehingga menciptakan penyesuaian diri yang baik,  yang dapat bahkan perlu diimplementasikan oleh masyarakat dinegara kita sendiri, tidak ketinggalan berita diperkembangan zaman era modern ini dan juga perlu diketahui bahwa pada zaman nabi Masyarakat Madani inioun sudah ada dan dapat dijadikan suri tauladan bahkan motivasi semangat bagi warga negara untuk mewujudkan perkembangan negara dengan baik melalui implementasi ini.  Selain memahami apa itu masyarakat madani kita juga harus melihat pada potensi manusia yang ada di masyarakat, khususnya di Indonesia. Potensi yang ada di dalam diri manusia sangat mendukung kita untuk mewujudkan masyarakat madani. Karena semakin besar potensi yang dimiliki oleh seseorang dalam membangun agama Islam maka akan semakin baik pula hasilnya. Begitu pula sebaliknya, apabila seseorang memiliki potensi yang kurang di dalam membangun agamanya maka hasilnya pun tidak akan memuaskan. Pada titik persinggungan budaya inilah diperlukan identitas budaya yang kuat dan kesadaran membentuk global government. Artinya, bukan menghilangkan budaya atau eksistensi negara, namun justru mengokohkan kesadarah arah umat manusia untuk saling menghargai perbedaan demi menciptakan persatuan global.Masyarakat dituntut merubah mindsetuntuk lebih terbuka dan toleran dengan perkembangan dan pluralitas. Hal inilah yang kelak melahirkan kedamaian dan kesejahteraan secara universal dengan civil society atau masyarakat madani sebagai aktor utama.

Contoh Masyarakat Madani yang terjadi di Indonesia :  1. Adanya Reformasi : kegiatan ini menjadi bukti adanya Masyarakat Madani yang demokratis yang menjadikan upaya untuk melepaskan bangsa Indonesia dari otoriter negara lain 2. Berkurangnya kasus illegal Logging Indonesia yang membahayakan dengan upaya para ahli dan oejabat negara melakukan regulasi aturan pengontrolan yakni berupa :  mengatur pemanfaatan , pengelolaan, pendistribusian dan pemanfaatan sumber daya alam hutan, khususnya kayu di Indonesia, demi menjaga tetap terkontrolnya pasokan dan dapat memnuhi kebutuhan mereka akan sumber daya hutan tersebut.

Referensi :

  • Sutianto, Anen. 2004. Reaktualisasi Masyarakat Madani Dalam Kehidupan. Pikiran Rakyat: Bandung
  • Mansur, Hamdan. 2004. Materi Instrusional Pendidikan Agama Islam. Depag RI: Jakarta
  • Syamsuddin, Din. Etika Agama dalam Membangun Masyarakat Madani. 2002

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun