Mohon tunggu...
Hen AjoLeda
Hen AjoLeda Mohon Tunggu... Buruh - buruh tani separuh hati

menulis dan bercerita tentang segala hal

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Perayaan Idul Fitri Umat Muslim Palestina: Harapan Kedamaian dan Solidaritas Masyarakat Dunia

12 April 2024   13:01 Diperbarui: 12 April 2024   13:01 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Kompas.id, 10 April 2024

Perayaan Idul Fitri merupakan momen sakral bagi umat Islam di seluruh dunia, yang diwarnai oleh sukacita, kebersamaan, dan rasa syukur atas kemenangan spiritual setelah menjalani bulan puasa Ramadan. 

Namun, bagi para pengungsi Palestina yang tinggal di Jalur Gaza, perayaan tersebut diselimuti oleh kesedihan dan penderitaan akibat konflik yang terus mengguncang tanah air mereka.  

Serangan yang dilakukan oleh Hamas pada 7 Oktober 2023,  sebelumnya telah menewaskan ribuan orang, sementara serangan balasan Israel telah mengakibatkan puluhan ribu korban jiwa. Lebih dari 2,3 juta penduduk Gaza terpaksa mengungsi, meninggalkan rumah dan harta benda mereka untuk mencari perlindungan dari serangan yang terus menerus. Konflik antara Palestina dan Israel, kemudian telah mencapai titik kritis disaat perayaan Idul Fitri tahun ini (https://www.voaindonesia.com, 11 April 2024).

Pada Rabu, 10 April 2024, pengungsi Palestina merayakan Idul Fitri di tengah-tengah kehancuran dan penderitaan. Tempat peribadatan pun bukanlah masjid megah, melainkan sebuah sekolah yang diubah menjadi tempat penampungan di Rafah, Jalur Gaza, Palestina (kompas.id, 10 April 2024).

Perayaan Idul Fitri di Gaza yang berlangsung di tengah-tengah konflik antara Israel dan kelompok Hamas. Serangan udara yang terus menerus dari Israel telah mengakibatkan kehancuran besar-besaran, merenggut banyak nyawa, dan membuat ribuan orang kehilangan tempat tinggal mereka (https://www.voaindonesia.com, 11 April 2024).

Pengungsi Palestina, yang telah kehilangan rumah mereka karena serangan tersebut, terpaksa merayakan Idul Fitri di tempat pengungsian, tidur di tenda darurat di penampungan pengungsi di Rafah, Jalur Gaza, Palestina. Mereka tidak hanya kehilangan tempat tinggal, tetapi juga kehilangan kesempatan untuk merayakan perayaan suci ini dalam suasana damai dan keamanan.

Sumber Gambar: Kompas.id, 10 April 2024
Sumber Gambar: Kompas.id, 10 April 2024

Selain menghancurkan infrastruktur kota, pengepungan yang dilakukan oleh Israel juga telah mengakibatkan banyak warga Palestina berada di ambang kelaparan. Pasokan bahan pokok menjadi langka karena akses terhadap sumber daya dan pasokan terbatas setelah Gaza dikelilingi oleh Israel selama berbulan-bulan (kompas.id, 10 April 2024). 

Para pengungsi Palestina terpaksa bertahan hidup dengan sumber daya yang minim, seringkali menghadapi kekurangan makanan dan air bersih, serta kondisi hidup yang tidak layak. Keadaan ini menyoroti betapa mengerikannya dampak konflik bersenjata terhadap kehidupan manusia, terutama bagi warga sipil yang tak bersalah. 

Selain itu, konflik di Gaza juga menghancurkan jiwa dan harapan manusia. Anak-anak kehilangan masa depan mereka ketika mereka harus berjuang untuk bertahan hidup setiap hari, tanpa kepastian akan apa yang akan terjadi di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun