Mohon tunggu...
Sulastri Amelia Putri
Sulastri Amelia Putri Mohon Tunggu... Guru - Jangan Pernah Menyerah sebelum berhasil,karena ketika kita menyerah keberhasilan itu sudah ada didepan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

ITSNU Kab. Pasuruan Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mempererat Ukhuwah Islamiyah di Tengah Pandemi COVID-19

23 Mei 2020   20:45 Diperbarui: 23 Mei 2020   20:38 3155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Keempat, bersaudara karena Allah adalah amal mulia yang akan mendekatkan seorang hamba dengan Allah.

Kelima, dengan ukhuwah dosa-dosa kita akan diampuni oleh Allah. Rasulullah Saw bersabda: “Jika dua orang Muslim bertemu dan kemudian mereka saling berjabat tangan, maka dosa-dosa mereka hilang dari kedua tangan mereka, bagai berjatuhan dari pohon.” (Hadis yang ditkhrij oleh Al-Imam Al-Iraqi, sanadnya dha’if).

Orang-orang yang paham dengan mendalam makna dari Ukhuwah,mereka tidak akan mementingkan ego pribadi dan tujuan pribadi ketika tujuan orang lain memang sangan diutamakan sehingga tujuan organisasi khususnya oganisasi dakwah cepat tercapai. Orang-orang yang dibekali modal ukhuwah akan bersikeras menghabiskan hidupnya hanya untuk orang lain (itsar), yang merupakan puncak dari rukun Ukhuwah. Kita sadar kita belum mencapai puncak ukhuwah tetapi kita yakin bahwa kita berada dijalur yang menuju kesana. Ketika orang-orang bekerja disuatu organisasi mementingkan ukhuwah dan tidak mengangap remeh ukhuwah maka kokohlah suatu organisasi tersebut. Kosenkuensi dari keimanan adalah tiada ukhuwah tanpa keimanan dan tiada keimanan yang sempurna tanpa ukhuwah, sebagimana tiada persahabatan sejati tanpa ketakwaan dan tiada takwa tanpa persahabatan.

Memasuki bulan suci Ramadhan ini, situasi pandemi dapat menjadi ajang pembuktian bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki rasa persaudaraan yang kuat (ukhuwah), baik itu persaudaraan antarsesama muslim (ukhuwah islamiyah), persaudaraan sebangsa dan setanah air (ukhuwah wathoniyah), maupun persaudaraan antarsesama manusia (ukhuwah basyariyah). Dengan semangat ukhuwah di saat ibadah puasa tersebut, diharapkan bangsa Indonesia mampu melewati ujian berat ini.

Sikap ukhuwah islamiyah dalam konteks beribadah puasa di tengah pandemi dapat diperlihatkan umat muslim di Indonesia dengan cara membuat konsensus praktik keagamaan yang maslahat. Kelompok agama diharapkan tidak menjadi sumber pertikaian karena adanya perbedaan dalam praktik ibadah. Dalam hal ini, peranan pemuka agama sangat penting dalam usaha membangun persaudaraan sesama umat muslim.

Momen bulan Ramadhan di tengah pandemi ini adalah waktu yang tepat untuk membuktikan kekompakan umat muslim di Indonesia. Bahwa berpuasa, meski di tengah pandemi, tetap memiliki manfaat, baik bagi diri sendiri melalui ibadah vertikal maupun orang lain melalui ibadah horizontal. Juga, tetap sesuai tujuan awal berpuasa, yakni untuk meningkatkan ketakwaan. Jangan sampai, hanya karena egoisme beragama, momen Ramadhan tahun ini dijadikan kambing hitam atas semakin buruknya dampak penyebaran Covid-19 di Indonesia.

Ukhuwah wathoniyah dapat ditunjukkan dengan cara mematuhi ketetapan yang telah dibuat oleh pemerintah terkait Covid-19. Apalagi hal tersebut diperkuat oleh keputusan para ulama. Dalam Q.S An-Nisa 59 disebutkan: Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul-(Nya), dan ulil amri di antara kamu.

Analisa : Hari ini tidak lagi bicara berapa kuantitasnya, yang dihitung adalah solidaritas dan nilai kemanusiaanya. Ini yang dibutuhkan bangsa Indonesia.  Seperti apakah bentuk solidaritas dan nilai kemanusiaan yang dibutuhkan dalam kondisi pandemi covid-19,  nah berdasarkan analisa saya dari teori diatas bahwasanya. Modal kebersamaan untuk menghadapi pandemi covid-19 ini dengan menguatkan Ukhuwah Islamiyah.  Seperti halnya sumbangsisasi terhadap warga yang membutuhkan,  hal itu juga menjadi penguat ukhuwah kita, walaupun aturan pemerintah untuk tetap menjaga diri dengan tidak melakukan hal hal yang dilarang saat adanya wabah seperti ini,  maka kita harus menetapkan ukhuwah tersebut dengan adanya bantuan penanganan penanganan ringan, tetap memberi informasi kabar kepada sanak saudara dengan memanfaatkan adanya teknologi canggih era modern ini. Dengan seperti itu kita bisa mempererat tali ukhuwah kita dan dapat berdampak besar dalam memberikan kemanfatan serta kebaikan bagi orang lain.

Dasar dari menjalin ukhuwah yang baik adalah memperbaiki hubungan kita dengan Allah, sehingga niscaya Allah akan memperbaiki hubungan kita dengan orang-orang disekitar kita. Berhati-hati terhadap dosa-dosa yang akan menguasai kita dan akan menyebabkan kita gagal dalam bergaul dengan sesama saudara mukmin. Semoga kita termasuk hambaNya yang bersungguh-sungguh untuk mencapai Ridha Allah dan senantiasa berbuat kebaikan.

Mempererat persaudaraan Islam juga merupakan salah satu bentuk penegakan power Islam dalam kehidupan sehari-hari. Karena umat Islam yang satu dengan yang lain itu ibarat sebuah bangunan yang saling melengkapi dan saling menguatkan. Jika ada kekurangan dari saudaranya, maka sudah menjadi kewajibannyalah untuk senantiasa melengkapi atau menjaganya, bukan justru membuang atau memutuskannya. Umat muslim yang satu dengan yang lain ibarat satu tubuh yang jika salah satu anggota badannya mengalami sakit, maka seluruh tubuh akan merasakannya pula. Di sinilah kekuatan Islam akan terbentuk melalui sebuah hubungan persaudaraan yang kuat.

Setelah kita mengetahui urgensi dari sebuah persaudaraan di dalam Islam, mulai saat ini marilah kita mulai untuk senantiasa menyambung, mempererat, dan menjaga ikatan silaturahmi kita di jalan Islam di tengah pandemi covid-19 seperti ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun