Mohon tunggu...
ambuga lamawuran
ambuga lamawuran Mohon Tunggu... Jurnalis - Pengarang

Menulis novel Rumah Lipatan, novel Ilalang Tanah Gersang dan antologi cerpen Perzinahan di Rumah Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Romantisme Masa Lalu yang Bertahan

23 Mei 2019   22:38 Diperbarui: 23 Mei 2019   23:19 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama para murid

Anak-anak perempuan hanya bisa menonton, berdiri melihat teman lelaki mereka berlari. Anak-anak perempuan -- juga beberapa anak lelaki yang tidak sempat bermain -- hanya bisa menonton. Mereka tidak bisa ke perpustakaan untuk membaca, karena tidak ada perpustakaan. Mereka tidak bisa membeli minuman untuk diteguk, karena memang tidak ada penjual. Bertanya kepada mereka 'apakah kamu tidak ke laboratorium?' adalah pertanyaan yang kejam.

Mereka hanya bisa bermain di sebuah lapangan bola kaki yang tak rata; sebuah area lapang yang memisahkan sekolah mereka dengan pemandangan indah yang membentang sampai ke ujung langit sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun