Mohon tunggu...
Shita R.Rahutomo
Shita R.Rahutomo Mohon Tunggu... Administrasi - perempuan penyuka traveling, seni, masak dan kuliner juga hujan

Officer, menulis, gila baca, traveling, blogger, makan dan masak enak, ingin jadi ibu yang baik dan bermanfaat bagi sesama, pemimpi,

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Belajar Daring Via IndiHome Dahulu, Diterima Jadi Mahasiswa UI Kemudian

11 Juli 2022   16:55 Diperbarui: 11 Juli 2022   16:59 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto koleksi pribadi

Pendidikan adalah investasi bagi siapapun untuk mengubah nasib. Ada hadist,"Tuntutlah Ilmu Sampai Ke Negeri Cina".  Agamapun mngenjurkan untuk belajar dan menuntut ilmu. Iqra...(bacalah) adalah wahyu pertama yang disampaikan pada Nabi Muhammad SAW. Kenapa? Karena dengan membaca (membaca dalam arti luas bisa diartikan belajar) orang jika dianalogikan secara binary beralih dari 0 menjadi 1. Dari kondisi tidak tahu menjadi tahu, dari tidak paham menjadi paham, dari bodoh menjadi pintar dari gelap menjadi terang. Begitu dahsyatnya efek belajar.

Sebagai orang tua yang berusaha memenuhi tanggung jawab pada anak-anak untuk membentuk ahlak dan karakternya serta mempersiapkan masa depan, selalu kutekankan pada anak-anakku jika ingin maju harus punya cita-cita tinggi dan mempersiapkan diri sebaik-baiknya agar mampu menggapai cita-citanya. Salah satunya ya menempuh pendidikan dengan sebaik-baiknya. "Mama tidak bisa memberi harta tapi Mama akan berusaha sekuat tenaga untuk menyiapkan pendidikan terbaik yang Mama bisa. Karena kalau harta bisa habis dan malah melenakan, ilmu takkan hilang dan membuatmu berkembang."

Soal pendidikan di masa modern ini ternyata tidak perlu jauh-jauh ke negeri China. Dimanapun bisa mendapatkan manfaat internet untuk pendidikan dan informasi pengembangan diri. Siapa yang pernah berpikir di masa lalu bahwa untuk mendapatkan pendidikan bisnis terbaik tak perlu belajar langsung di Colombia University ? Yang dahulu kala hanya bisa dilakukan kalangan jetset karena biayanya yang mahal? Kini bisa ditempuh  melalui belajar daring dengan materi dan pengajar yang sama dengan kegiatan perkuliahan tatap muka dan lebih  terjangkau.

Ashka mulai masuk jenjang SMA pada Juli 2019. Dia terlihat antusias dan bersemangat. Dari awal sekolah kami sudah sepakat dia akan berusaha sebaik mungkin agar nilainya bagus dan selalu masuk lima besar. Tujuan kami jelas, mendapatkan kursi perguruan tinggi negeri melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Impiannya masuk Teknik Mesin Universitas Indonesia. Maka kami bersepakat menjalankan peran masing-masing agar misinya terwujud. Ashka berjanji belajar sungguh-sungguh, mengerjakan semua tugas dengan baik, menjaga diri tetap sopan dan patuh pada aturan sekolah serta menjalankan program les intensif dengan penuh tanggung jawab. Maklum, teman-temannya juga pintar dan bibit unggulan semua jadi dia harus kerja keras memberikan usaha terbaik. Sebagai orang tua saya yang bertugas membayar seluruh kebutuhan yang menunjang pemenuhan misi tersebut dari les intensif yang tidak murah dengan durasi 3 tahun, les Bahasa Inggris di lembaga bahasa ternama dan juga berlangganan les intensif secara online  termasuk juga buku-buku panduan belajar, Bank Soal UTBK, SIMAK UI dll. Intinya semua peralatan perangnya kusiapkan dengan cermat tinggal si tentara kesayangan menjalankan tugas sepenuh daya upayanya.

Ashka sempat menjalani semua program itu di tahun pertama sekolah tentu dengan konsekuensi jadi sering pulang malam. Kadang agak khawatir juga takut dia jatuh sakit maka makanan bergizi dan suplemen selalu disiapkan untuk jaga kondisi. Selama setahun itu alhamdulillah semua berjalan lancar. Nilainya juga naik secara progresif . Lalu negara api menyerang menimbulkan huru hara dan keributan.  Wabah Covid melanda, sekejap mata beberapa wilayah Indonesia terkena dampaknya. Banyak cerita sedih bermunculan akan berita duka cita dan kehilangan, rantai pertemanan yang hilang, pariwisata Bali yang mati suri, bisnis yang harus berjuang keras untuk bertahan. Covid 19 mengamuk, menciptakan wabah yang berujung dengan berlakunya PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) termasuk kegiatan sekolah maka mulailah masa segala hal dilaksanakan secara daring dari bekerja, berjualan, berbelanja, bersilaturahmi dan tentu saja bersekolah.

Apakah karena sekolah dilarang menjalankan kegiatan tatap muka lalu anak sekolah libur? Oooh... Tentu tidak, Ferguzo! SMA Negeri tempat Ashka bersekolah dengan sigap memberlakukan jam belajar daring. Saat itu bertepatan ia naik kelas XI. Jadwal pembelajaran, aturan, SOP dan materi pelajaran dengan cepat disiapkan pihak sekolah. Sementara saya sebagai ibu bekerja juga menjalankan Work From Home. Jadwal belajar Ashka dirombak dan disesuaikan. Untungnya kami sudah berlangganan IndiHome Internetnya Indonesia sejak sebelum pandemi. Jadi ketika orang sibuk mencari provider internet bahkan antri kami sudah siap sedia  maju tak gentar menjalankan sekolah daring. Setiap pagi Ashka bersekolah daring dengan pakaian seragam lengkap nan rapi. Ada untungnya juga sih sistem belajar daring. Diantaranya ;

  • Irit waktu, biasanya saya sudah bangun jam 4 pagi sibuk masak menyiapkan bekal sekolahnya karena mereka dilarang jajan. Makan siang adalah ajang Ashka bersosialisasi dengan teman-temannya saling mencicipi makanan sambil mengobrol hingga hubungan menjadi akrab. Kini saya bisa sedikit lebih santai masak setelah salat Subuh. Yes!
  • Irit biaya, karena masih di bawah umur 17 tahun Ashka tidak diijinkan mengendarai motor dan ia menggunakan aplikasi ojek daring via aplikasi. Biasanya saya harus menyediakan budget minimal 1,5 juta perbulan untuk transportasi. Kini budget itu tak perlu lagi.
  • Irit tenaga, belajar daring tidak mungkin dilakukan dari jam 7.00-14.00 WIB seperti waktu sekolah. Paling ada dua mata pelajaran yang diajarkan guru dan siswa menyelesaikan tugas hari itu juga jadi Ashka punya banyak waktu luang. Karena les offline dihentikan, kami gunakan waktunya untuk pengganti les Bahasa Inggris secara daring. Untung IndiHome sangat lancar tak pernah terputus-putus saat pembelajaran. Wus..wus..wus..jadi Ashka semangat belajar. No bete-bete club karena jaringan lemot.
  • Mengikuti perkembangan anak, karena sedang WFO diam-diam saya jadi ikut memantau pembelajaran daringnya Ashka dan progress dia di sekolah. Senang rasaya melihat anak kita rajin belajar, aktif di kelas dan sigap menjawab pertanyaan yang diajukan guru juga terlihat mampu menguasai materi pelajaran. Bangga doong jadi ibu? Tentulaah..siapa yang tak senang anaknya pintar? (sombong amat, kata Mandra ^_^)
  • Menambah Portofolia Skillnya. Ashka tak puas hati hanya belajar Bahasa Inggris untuk menunjang soft skillnya. Ia minta didaftarkan les daring Bahasa Jerman. Karena seperti Pak B.J Habibie yang sangat dikaguminya, ia ingin nanti berkesempatan belajar ke negara yang unggul bidang teknologinya itu. Tentu saja ibu dengan senang hati mengabulkan permintaannya. Jadilah si Bocah sibuk belajar Bahasa Jerman. Hasilnya?  Hallo! Mein Name ist Ahska. Ich bin Schler und lerne gerne Deutsch (kurang lebih begitulah..semoga tidak salah ya ^-^)
  • Update perkembangan informasi akademis. Meskipun ia mantap hati memilih Teknik Mesin UI tentu kami juga bersiap-siap dengan opsi lainnya jika gagal tembus UI. Ketika UGM membuka pendaftaran Kedokteran International, Ashka bersemangat berpartisipasi.  Ya sambal test ombaklah. Biaya testnya saja tak murah tapi saya yakinkan ia untuk mencoba. Ujian seleksi melalui 4 tahap. Ia lolos hingga babak ke tiga namun di tes wawancara Ashka tidak lolos seleksi. "Padahal aku bisa lo mah jawabnya! Ia merasa sudah berusaha maksimal dan bisa lolos. Aku hanya bisa menghiburnya.Karena sekali lagi terkadang ada faktor X yang membuat tak lolos seleksi.
  • Belajar Daring dengan IndiHome dari Telkom Indonesia  sepenuh hati. Hasil seleksi Kedokteran yang tak menggembirakan itu menggembleng Ashka makin serius belajar dan meningkatkan performanya. Ia belajar dengan mentor intensifnya yang mengajarkan dengan cara yang menyenangkan hingga terkadang lupa kalau waktu makan sudah tiba. Jadilah saya yang harus selalu mengingatkan untuk beribadah dan beristirahat. Bocah ini bahkan terkadang belajar sampai jam 12 malam. Untuuung.... internet by IndiHome lancar jaya, proses les intensif berjalan lancar juga ketika melakukan tes-tes pra UTBK, taka da gangguan sama sekali. Muluus..
  •  Mengukir prestasi melalui kompetisi daring. Tak hanya belajar akademik Ashka juga sibuk mengikuti berbagai kegiatan dan kompetisi. Pada kelas XI ia memutuskan mengikuti pemilihan Ketua Osis. Geli juga melihatnya bersemangat berkampanye dalam pemilihan ketua Osis melalui daring. Sibuk berkoordinasi dengan tim kampanyenya untuk mengatur strategi pemenangan Ketua Osis. Lucu melihatnya semangat berorasi. Dia jargon-jargon politik dan menyosialisasikan program-program yang akan diembannya jika menjadi Ketua Osis. Jadi ingat riuhnya masa pemilihan Presiden Indonesia saja ^_^. Dan ia dan pasangannya menang..seperti pak Jokowi, Yeeeeeee...menang....hore...! Beberapa kompetisi diikutinya dari lomba debat, karya ilmiah, pidato hingga lomba content creator. Semuanya secara daring! Dan supportingnya sekali lagi..IndiHome saudara-saudara..! Hasilnya sungguh tak sia-sia. Banyak menangnya! Ibunya kebagian ditraktir doong dari hasil hadiah lomba hehe.

Tak terasa dua tahun pandemi terjadi. Angka penderita makin turun dengan Gerakan vaksin massal dan booster. Ujian akhir semester kelas XII sudah selesai. Para siswa bersiap-siap memasukkan aplikasi pendaftaran SNMPTN didampingi para guru pembimbing. Pilihannya tetap di Fakultas Teknik jurusan Mesin UI. Ashka jadi rajin berdoa dan puasa juga. Bersungguh-sungguh memohon agar lolos SNMPTN. Waktu berlalu dengan sangat lambat lalu tibalah masa pengumuman. Aku sangat deg-deg-an juga Ashka. Jika ia tak lolos harus segera menyiapkan diri mengikuti SBMPTN dan SIMAK UI. Lalu pengumuman di sekolah membawa kabar gembira. Alhamdulillaaaaaaah..Ashka lolos.... Diterima jadi Mahasiswa UI Teknik Mesin! Sujud syukur kami lakukan sekeluarga. InsyaAllah menjadi jalan Ashka untuk berkiprah lebih besar lagi di masa depan. Siap menggapai prestasi yang lebih tinggi dengan manfaat internet dari IndiHome. Ketika acara pelepasan dan ditunjuk mewakili Angkatan 33 Lenchestera rasanya sungguh bahagia. 

            Indi Home terima kasih menjadi bagian dari teman menggapai prestasi! IndiHome memang internetnya Indonesia!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun