Mohon tunggu...
Ai Maryati Solihah
Ai Maryati Solihah Mohon Tunggu... Human Resources - seorang Ibu dengan dua orang anak

Mengaji, mendidik, berdiskusi dan memasak indahnya dunia bila ada hamparan bunga tulip dan anak-anak bermain dengan riang gembira mari kita isi hidup ini dengan dzikir, fikir dan amal soleh

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Potensi Penyalahgunaan Anak dalam Kampanye Terbuka

2 April 2019   14:12 Diperbarui: 2 April 2019   14:42 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Tugas penyelenggara Pemilu tentu terus mengedukasi masyarakat agar para orang tua dan stakeholder tidak melibatkan anak-anak dalam kempanye baik melalui seruan, iklan layanan masyarakat serta sosialisasi secara masif. 

Sebab, spiritnya bukanlah keinginan memenjarakan dan memberikan sanksi, dalam hal ini adalah kesadaran perlindungan pada anak-anak dalam situasi dan kondisi apapun yang harus kita junjung. Upaya seruan para penyelenggara dapat diimplementasi melalui berbagai hal, seperti:

1. iklan layanan masyarakat, baik cetak mapun elektronik, serta melalui media sosial untuk tidak menyertakan anak dalam kampanye

2. memasang baligo atau spanduk di tempat yang akan dijadikan tempat kampanye terbuka, sehingga menjadi daya cegah bagi mobilisasi anak-anak

3. bagi kaum ibu yang masih menyusui atau balita, penyelenggara dapat menyarankan pada panitia kampanye untuk menyiapkan Tempat Penitipan Anak (TPA) sementara yang lokasinya cukup aman jaraknya, sehingga anak bisa tetap terlindungi kelekatannya dengan orang tua sekaligus menghindari keramaian yang di luar kebiasaan. 

Untuk konteks penitipan anak bukanlah menjadi preseden dibolehkannya anak dibawa-bawa dalam kampanye, akan tetapi sebagai jalan terakhir jika anak sama sekali tidak bisa ditinggal dan membutuhkan orang dewasa/orang tua bersamanya.

Dengan demikian, Pemilu sebagai hajat bersama akan mengedukasi masyarakat dan kontestan pemilu menggelar pesta demokrasi ini dengan damai, aman, hebat sekaligus ramah anak. Bukankah Pemilu adalah upaya untuk mewariskan kepemimpinan pada generasi penerus kita, salah satunya marilah kita berikan contoh nyata pada pemilu kali ini tanpa menyalahgunakan anak dalam hingar bingar politik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun