Mohon tunggu...
Amara Danella
Amara Danella Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akun Pembelajaran Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

BTS, ARMY, dan Politik. Bagaimana Hubungannya dengan Budaya?

17 Maret 2021   19:15 Diperbarui: 17 Maret 2021   19:22 1006
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Budaya populer saat ini dikenal dengan istilah budaya pop. Budaya populer merupakan bentuk budaya yang paling banyak dikonsumsi oleh khalayak saat ini. 

Makna tersendiri dari budaya populer adalah bagaimana masyarakat mulai mempraktekan budaya tersebut dan mengkonsumsinya sebagai bentuk bagian dari kehidupannya (Rastati, 2020). Tidak ada ajaran budaya populer mengenai kelas elite atau bahkan budaya tinggi. Hal ini dikarenakan budaya populer erat kaitannya dengan pola kemasyarakatan saat ini. 

Banyak sekali fokus utama dalam budaya popular. Namun, kali ini saya akan membagikan sebuah bentuk budaya populer yang sangat tidak asing di telinga para remaja hingga bahkan orang tua sekalipun. Budaya tersebut adalah K-Music atau sering disebut sebagai K-pop. 

Industri musik Korea Selatan merupakan pelaku utama produksi musik-musik dengan style budaya Korea yang didistribusikan kepada seluruh konsumen di seluruh dunia. Siapa yang tidak tahu apa itu K-Pop? Sangat mustahil apabila tidak ada yang mengetahuinya.

Dalam pembahasan ini budaya popular dalam bidang K-Pop yang saya pilih adalah BTS. Bangtan Sonyeondan () atau BTS merupakan salah satu boyband ternama di Korea Selatan. Karir yang diraih oleh boyband ini tidak main-main. Di awali dengan masa debutnya menjadi idol pada 13 Juni 2013 lalu, perjuangan mereka terbilang tidak mudah. 

Mulai dari tidak ada yang tahu tentang band mereka hingga ancaman dari pihak agensi untuk membubarkan BTS. Namun, kehendak Sang Pencipta berkata lain. Pada tahun 2018 pada era lagu "DNA" muncul, ketenaran mereka beruba 360 derajat. 

Bahkan hingga saat ini BTS menjadi budaya besar-besaran tidak hanya di Korea Selatan melainkan sampai ke kancah internasional. Baru-baru ini BTS pun diundang hingga masuk nominasi ajang Grammy Awarad 2021 di Amerika. Hal tersebut menjadikan mereka satu-satunya idol Asia yang berhasil masuk ke Grammy. 

Pengaruh BTS juga tidak main-main. Dapat dilihat dengan adanya marketing strategy oleh beberapa pihak seperti Tokopedia Indonesia. Tokopedia menjadikan BTS sebagai Brand Ambassado-rnya.

Tujuannya tentu menarik minat dan juga mempengaruhi para penggemarnya. Dengan cara tersebut, tentu Tokopedia akan mendapatkan sanjungan, penilaian, dan konsumen yang lebih banyak. 

Kepopuleran BTS sungguh merubah kehidupan musik saat ini. Dapat dilihat bahwa saat ini selera musik anak muda lebih condong pada musik Korea Selatan. Bahkan BTS juga sudah membuat berjuta-juta orang diseluruh dunia bersatu dan memiliki nama keanggotaan, yaitu ARMY.

ARMY merupakan satu komunitas yang berisikan beribu-ribu orang di dalamnya dan mereka memiliki konsep 'kesetiaan' bagi idolnya. ARMY adalah salah satu fandom K-Pop musik yang merupakan fandom terbesar. 

Hal ini disematkan kepada ARMY karena dedikasi mereka yang amat sangat kuat untuk BTS. Fandom merupakan salah satu bentuk subkultur atau sub budaya dari BTS. 

Hal ini dijelaskan dengan bagaimana ARMY mampu memiliki berbagai informasi, siasat, serta relasi interaksi di dalamnya. Budaya apa yang ARMY berikan kepada dunia? ARMY kaya akan informasi dan pengetahuan mereka terhadap BTS. ARMY juga berisikan orang-orang yang mahir menggunakan sosial media dan mampu menyiarkan berbagai informasi ke media. 

Tentu kita tahu, media bersifat luas. Oleh karena itu juga, informasi yang disebarkan para ARMY juga akan meluas. Hingga informasi tersebut akan sampai bahkan pada masyarakat non-ARMY. Dalam kelompoknya,  mereka memiliki berbagai ciri khas yang ditunjukkan kepada masyarakat. 

Seperti halnya logo yang hampir sama dengan logo BTS, K-Pop lightstick mereka bernama Army BOMB, melakukan fanchants ketika konser-konser BTS, dan bahkan komunitas ARMY ini bisa menimbulkan permasalahan sosial. 

Jika kita telaah, hal-hal dan kegiatan yang mereka lakukan akan selalu berhubungan dengan budaya populer mereka, yaitu BTS. 

Fandom ARMY juga terkadang menerima pemberontakan hingga penolakkan terhadap masyarakat yang menganggap bahwa kegiatan yang mereka lakukan terlalu berlebihan dan memalukan. Oleh karena itu, fandom ARMY ini dijadikan sebagai bentuk sub budaya baru dalam dunia modern berbau K-Pop saat ini.

Hubungan antara BTS dengan ARMY tentu banyak dikaitkan dengan politk. Kegiatan politik disini artinya, bagaimana kedua budaya ini mampu mempengaruhi atau meng-hegemoni masayarakat luas hanya dengan konten-konten yang disebarkan. 

Lihat saja brand-brand dunia seperti Chilsung, FILA, Tokopedia, dan Bank Bukopin (BJ Kookmin Bank) saat ini. Brand seperti mereka ini mempergunakan BTS sebagai bentuk penawaran politik dan sensasi dalam produk-produknya. 

Dengan menjadikan mereka BA hingga berkolaborasi dengan BTS, dapat menundang beribu-ribu ARMY untuk membeli produk mereka. Hal ini sudah dapat dikatakan sebagai bentuk dari ekonomi politik. Tentang bagaimana cara para brand ini melakukan Teknik marketing demi kepuasan penggemar BTS. 

Pihak mereka juga akan diuntungkan, entah BTS ataupun brand-brand tersebut. Secara, ketika iklan mereka marak dipasang di berbagai sudut kota seperti halte hingga jalan raya, ketenaran kedua subyek ini tentu akan meningkat. 

Di sinilah kita menemukan teknik pemasaran dalam ekonomi politik melalui cara meng-hegemoni khalayak luas dengan ketertarikan mereka. Selain itu juga, bau-bau politik ditemukan pada fandom ARMY dengan bagaimana cara mereka mampu mempengaruhi para non-ARMY supaya suka dan tertarik dengan BTS. 

Dengan menyebarkan berbagai berita tentang BTS dan bahkan menayangkan lagu-lagunya saja sudah dapat membuat para non-ARMY merasa mendapatkan pengaruh dari para ARMY. Alhasil, hal tersebut akan membuat jumlah ARMY bertambah dan fandom mereka akan menjadi lebih besar lagi.

Daftar Pustaka :

Restati, R. (2020). Studi Sosial : Makna Budaya Pop di Masyarakat. Lipi.go.id. Diakses pada 17 Maret 2021 di https://pmb.lipi.go.id/studi-sosial-makna-budaya-pop-di-masyarakat/.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun