Mohon tunggu...
amandanasution73
amandanasution73 Mohon Tunggu... penulis lepas

aku suka nulis, nonton, suka semua yang berbau seni. yah...biasa aja deh

Selanjutnya

Tutup

Seni

Kalya Mahiya Dan Tim Misi Budaya Al Izhar Ukir Prestasi Diajang International Contest Festival 'Dancing Italy'

14 Juli 2025   21:24 Diperbarui: 14 Juli 2025   21:38 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan kemenangan ini, Ira pun berharap agar Al-Izhar Pondok Labu dapat terus berpartisipasi mengenalkan budaya Indonesia kepada dunia. Sehingga tumbuh kecintaan terhadap budaya Indonesia pada murid-murid Al-Izhar, sehingga dapat turut melestarikan budaya Indonesia. 

Untuk proses latihannya sendiri, Marcella Azzahra, Pelatih dari Gema Citra Nusantara mengatakan senang dan bangga melihat adik-adik mempersiapkan diri menghadapi kompetisi ini. "Semangat mereka luar biasa sejak awal. Mereka tidak hanya berlatih secara fisik, tapi juga menghayati setiap gerak dan makna dari tarian tradisional yang mereka bawakan. Dalam proses latihan, terlihat sekali bahwa mereka memiliki rasa cinta yang mendalam terhadap budaya Indonesia. Mereka disiplin, bertanggung jawab, dan rela meluangkan waktu berbulan-bulan untuk terus menyempurnakan gerakan, ekspresi, hingga kekompakan tim. Persiapan mereka tidak hanya teknis, tetapi juga mental dan emosional. Saya melihat mereka benar-benar ingin menampilkan yang terbaik untuk Indonesia," katanya. 

Marcella pun mengakui, proses latihan dijalanin dengan tidak mudah, Readers. Ada tantangan fisik, waktu, bahkan emosi. "Namun, yang membuat saya bangga, semua anak bisa melewati itu dengan sangat baik. Mereka punya semangat yang luar biasa. Mereka tidak pernah mengeluh saat harus latihan berjam-jam, berkali-kali mengulang gerakan di bawah terik matahari, atau saat harus berlatih setelah pulang sekolah," ucapnya. 

Bagi Marcella kemenangan ini merupakan kejutan yang membahagiakan. "Alhamdulillah, Indonesia berhasil meraih 1st Prize dan Grand Prix, dan ini membuktikan bahwa budaya Indonesia bisa bersinar di panggung dunia," tukasnya. "Yang istimewa dari penampilan kami adalah bahwa semua tarian ini diiringi oleh musik tradisional yang dimainkan secara langsung oleh siswa-siswi Al Izhar sendiri. Jadi mereka tidak hanya menari, tapi juga menjadi bagian dari keseluruhan karya seni---mulai dari musik, gerakan, hingga makna. Ini adalah sebuah pertunjukan kolaboratif yang menghidupkan budaya Indonesia secara utuh di mata dunia," lanjutnya. 

Tak hanya penari, pelatih dan guru pendamping yang bangga dengan prestasi ini, hal yang sama juga dirasakan oleh Yuniko Asaari, ibu dari Azra Kiyoshi Manggala, kelas XII MIPA 1 SMA Al Izhar Pondok Labu, yang untuk pertama kalinya ikut misi budaya. "Saya sangat bangga sekali, mengingat latihan yang dijalankan anak-anak juga sangat berat dari awal tahun 2025. Mereka latihan seminggu 2 kali setelah pulang sekolah, masih harus latihan sampai malam," tukas Yuniko. 

Bagi Yuniko, keberhasilan yang diraih tim misi budaya Al Izhar ini bukan soal kemenangan semata, tetapi juga kekompakan dan dedikasi. "Saya sangat terharu dan bangga melihat mereka menari dan main musik secara kompak. Melihat mereka bahu membahu mengurus semuanya dari mulai alat musik sampai kostum membuat saya semakin salut. Anak-anak ini hebat sekali komitmen dan tanggung jawabnya, harus diapresiasi. Kemenangan ini menjadi bukti nyata bahwa kerja keras, kebersamaan dan bimbingan yang tepat mampu menghasilkan sesuatu yang luar biasa," ucapnya. 

Program Kolaboratif Sebanyak 45 orang tergabung dalam rombongan misi budaya ini, yang terdiri dari 26 penari, 9 pemusik, 4 pelatih, dan 6 official. Mereka tampil sebagai duta budaya Indonesia dalam program kolaboratif antara Al Izhar Pondok Labu, Gema Citra Nusantara, dan Kiny Cultura Indonesia, sebuah yayasan pelestarian budaya yang juga merupakan anggota resmi CID UNESCO (Conseil International de la Danse). 

dok pri
dok pri
Program misi budaya ini kini menjadi agenda tahunan Al Izhar Pondok Labu sebagai wujud komitmen membentuk generasi berprestasi global yang tetap berakar kuat pada budaya bangsa. Kiki Puspita Sari, Director of Culture and Education Kiny Cultura Indonesia, menyatakan bahwa kemenangan Indonesia menumbuhkan rasa bangga dan kecintaan terhadap budaya Tanah Air. "Semoga kemenangan Indonesia di kancah internasional ini bukan hanya menjadi kebanggaan, tetapi juga menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap budaya Indonesia. Penampilan mereka telah menjadi bentuk diplomasi budaya, memperkenalkan Indonesia dengan cara yang indah, menginspirasi, dan berkelas," kata Kiki. 

Untuk itu, Kiki berharap anak-anak Indonesia tumbuh sebagai generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik. "Dengan semangat 'Yang Muda yang Berbudaya', kami berharap anak-anak Indonesia tumbuh sebagai generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tapi juga kaya secara budaya. Karena bangsa besar adalah bangsa yang tidak melupakan akar budayanya," ujarnya. 

Kiki juga berharap pemerintah memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para siswa yang telah mengharumkan nama bangsa, serta menjadikan pencapaian ini sebagai motivasi untuk terus melestarikan warisan budaya Indonesia. Al Izhar Pondok Labu, Gema Citra Nusantara, dan Kiny Cultura Indonesia telah membuktikan bahwa budaya Indonesia tidak hanya layak dibanggakan, tapi juga pantas untuk bersinar di panggung dunia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun