Mohon tunggu...
Amanda Nasution
Amanda Nasution Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer bloger
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://www.linkedin.com/mwlite/me

Selanjutnya

Tutup

Beauty Pilihan

Disainer Indonesia di Ajang Fashion Show Mercedes-Benz Fashion Week Rusia Virtual

26 Oktober 2020   22:30 Diperbarui: 27 Oktober 2020   06:30 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Assalamu'alaikum, Readers

Dalam ajang pameran bernuasa halal, Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke tujuh yang diselenggarakan secara virtual, melalui sektor fashion, yang bekerjasama dengan Bank Indonesia, Indonesian Fashion Chamber (IFC) dan Indonesia Halal Lifestyle Centre (IHLC) dengan tujuan untuk membantu pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) di bidang fesyen agar dapat "naik kelas" dengan "go global".Mem berikan dukungan untuk 10 fashion designer yang berkolaborasi dengan 4 brand aksesori untuk menampilkan koleksi modest wear dalam ajang Virtual Fashion Show MERCEDES-BENZ FASHION WEEK RUSSIA pada tanggal 23 Oktober 2020 yang ditayangkan secara virtual melalui lebih dari 100 platform digital, antara lain YouTube ISEF Indonesia.

Jujur sih, aku masih sering banget kaget dengan hasil karya disainer Indonesia yang mampu malang melintang didunia fashion internasional. Bahkan ditengah pandemi yang melanda seluruh bagian dunia.

Para disainer tetap berkarya dan terus berusaha bertahan dengan karya-karya inovatif mereka, dan masih terus melakukan kegiatan yang menyokong kehidupan dunia industri fashion Indonesia, dan tetap bisa berbicara banyak di kancah internasional. 

Bahkan para disainer ini mampu membantu para usaha kecil dengan menggunakan material lokal yang dihasilkan para pelaku UMKM. Se Seperti Wignyo yang tetap membina pengrajin tenun dengan memberikan edukasi dan menggunakan kain hasil tenun para pengrajin untuk material busana karyanya.

Dan inilah 10 disainer dan 4 brand aksesori Indonesia diajang MERCEDES-BENZ FASHION WEEK RUSSIA :

1. VIVIZUBEDI

dok by IFC/ISEF
dok by IFC/ISEF

VIVIZUBEDI, Menampilkan koleksi eksklusif bertema Archipelago series "HUMBANUA" yang menggabungkan kain dari dua daerah, yaitu kain sasirangan khas Borneo dengan motif sarat makna filosofis dan tenun Sumba yang menggambarkan kekuatan dan keramahan masyarakat Sumba. Potongan busana dibuat mengikuti tren padu-padan masa kini.

2.  Wignyo & Rorokenes

dok by IFC/ISEF
dok by IFC/ISEF

Wignyo, menampilkan koleksi bertema "Monochrome" dengan menggunakan material tenun Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) motif Houndstooth yang dibuat oleh para perempuan perajin tenun di Sukabumi, Jawa Barat. Motif tenun ini identik dengan warna monokrom yang menciptakan kesan modern sekaligus dinamis sesuai selera pasar global.

rorokenes menampilkan koleksi artisan leather bags dengan tema "Urban Weaving" yang menggunakan material kulit pada motif anyaman gedek (anyaman bambu yang biasa ditemui di pedesaan di Jawa Tengah, digunakan sebagai dinding rumah hingga keranjang). 

Bahan baku kulit yang digunakan berasal dari pabrik yang telah memiliki sertifikasi ISO resmi dari pemerintah. Sampah atau sisa bahan diupayakan kurang dari 3%, dan sisa bahan yang dapat didaur ulang disumbangkan kepada sesama pengrajin.

3.  Agung Bali Collection & Bahalap Handicraft 

dok by IFC/ISEF
dok by IFC/ISEF
Agung Bali Collection menampilkan koleksi bertema "Weaving Heritage" dengan menuangkan kain tradisional Bali yaitu "Endek Seseh" dan "Endek Ikat" dengan meng-highlight motif heritage dan warna natural hasil pewarna alam yang sesuai dengan pasar Eropa.

Bahalap Handicraft  menampilkan koleksi kalung dan gelang etnik Dayak yang terbuat dari bahan manik cornelin batu alam. Dulu aksesoris Dayak dipakai oleh kalangan bangsawan Dayak untuk acara tertentu. 

Setelah berkembangnya jaman telah dipakai oleh seluruh kalangan hingga mancanegara. Aksesoris Bahalap dibuat dengan melibatkan ibu-ibu rumah tangga untuk menambah perekonomian keluarga.

4. Adhy Alie

dok by IFC/ISEF
dok by IFC/ISEF
Adhy Alie menampilkan koleksi bertema "Terpikat Ikat" yang menyatukan ragam tenun ikat yang kaya akan warna dan motif yang menarik dengan teknik patchwork. Diwujudkan dalam rancangan modern berupa medium dan long coat. 

5. Roemah Kebaya Vielga

dok by IFC/ISEF
dok by IFC/ISEF
Roemah Kebaya Vielga menampilkan koleksi bertema "Dramatic Blossom" dengan mengangkat tradisi busana wanita Indonesia, yaitu modifikasi kebaya. 

Keunggulannya ornamen bordir bunga yang dikerjakan dengan mesin manual oleh para perempuan pengrajin bordir di Payakumbuh, Sumatera Barat. 

6. Tiffa Qaisty

dok by IFC/ISEF
dok by IFC/ISEF
Tiffa Qaisty menampilkan koleksi bertema "DARA" terinspirasi dari kebaya Melayu, Riau, yang dimodifikasi dengan sentuhan modern. Menggunakan tenun Siak dan batik Riau berbahan viscose yang disempurnakan dengan detail beads dan Swarovski serta sulaman tangan. 

Designer memadukan tenun dan viscose untuk menggabungkan potensi daerah yang ada di Riau. Viscose merupakan salah satu serat ramah lingkungan dan Riau merupakan produsen viscose terbesar di dunia. 

Dengan mengambil trend forecasting 2020/2021 yaitu SPIRITUALITY dan konsep mix and match menghasilkan look yang berkarakter urban dan futuristic. 

7. IR & IR

dok by IFC/ISEF
dok by IFC/ISEF
IR & IR menampilkan koleksi bertema "Matari" yang mengeksplorasi kain tradisional songket Deli dalam busana hasil adaptasi kultur Melayu Deli dengan sentuhan modern dan simplicity. 

8. Ina Priyono

dok by IFC/ISEF
dok by IFC/ISEF
Ina Priyono akan menampilkan koleksi bertema "Portionate" dengan menggunakan batik tulis Lasem yang setiap motifnya merupakan hasil akulturasi dari budaya Cina dan Jawa serta sentuhan bordir yang diaplikasikan dalam desain yang simple dan elegan. 

9. Defika Hanum & PALA Nusantara 

dok by IFC/ISEF
dok by IFC/ISEF

Defika Hanum  menampilkan koleksi bertema "Adventurous" dengan proses pengolahan bahan secara tradisional yang dituangkan dalam busana berkarakter urban, aktif, dan modern. Keunggulannya inovasi batik tulis motif abstrak dengan menggunakan goresan kuas yang dibuat oleh pembatik di Kulon Progo dan Magelang, Jawa Tengah.

PALA Nusantara menampilkan koleksi aksesori berupa jam tangan yang mengeksplorasi inspirasi dari keragaman budaya Nusantara seperti warna, motif, dan simbol kultural yang dikembangkan dalam balutan desain modern, minimalis, sekaligus fungsional.

10. Anggia & Beadstown 

dok by IFC/ISEF
dok by IFC/ISEF
Anggia menampilkan koleksi bertema "Equilibrium" dengan konsep daur ulang. Denim garmen yang reject, cacat, dan over stock dari industri lokal dikombinasi tekstil yang ramah lingkungan seperti katun bambu dan tenun tradisional dengan detail berupa symmetric-asymmetric, teknik manipulasi unfinished, patchwork fabric, dan denim washing technique.

Beadstown menampilkan koleksi aksesoris kalung dan anting yang terinspirasi dari canting (alat untuk membatik). Konsep desainnya adalah bentuk canting, lembaran kain, goresan tinta dari canting, seperti lengkung, titik dan garis dengan style etnik kontemporer, simple, dan dinamis. 

Bahan yang digunakan adalah kuningan dan tembaga, dengan eksplorasi material dari alat elektronik yang sudah tidak berfungsi lagi, seperti pipa mesin penyejuk ruangan. Semoga langkah kecil ini bisa menjadi bagian dari sustainable fashion.

sumber

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun