Mohon tunggu...
Nurul Amalia
Nurul Amalia Mohon Tunggu... Lainnya - Berbagi tanpa mengurangi

Semua tulisan ini saya dedikasikan untuk semua teman-teman yang mencari sumber referensi bacaan tentang ekonomi dan hal lainnya. Kesulitan saya untuk mencari sumber bacaan yang sesuai dengan yang saya inginkan mendorong saya untuk tetap menulis di sini. Terima Kasih kepada Bapak Adhitya Wardhono yang telah mengajak mahasiswanya untuk menulis.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Lebih Baik Inflasi yang Rendah atau Tinggi?

19 Mei 2020   16:47 Diperbarui: 19 Mei 2020   16:40 1932
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum membahas tentang bagaimana siklus dari stabilitas harga dan inflasi, saya akan mengulas dikit terkait kebijakan moneter, mengingat stabilitas harga dan inflasi merupakan salah satu focus tujuan dari Bank Indonesia selaku Bank Sentral.

Berikut tujuan area utama tugas Bank Sentral menurut McKinley dan Banaian, 2005:

  • Pengendalian kebijakan moneter
  • Pengelolaan nilai tukar dan cadangan devisa
  • Agen fiscal
  • Sebagai Lender of Last Resort
  • Mengelola system pembayaran
  • Mengelola dan memelihata mata uang

Berdasarkan tujuan yang tercantum di atas, tidak semua bank menjalankan tujuan tersebut. Seperti di Indonesia sendiri menjalankan otoritas moneter dan system pembayaran namun tidak dalam pengaturan bank. 

Sedangkan pada Negara Malaysia menjalankan otoritas moneter, system pembayaran dan pengaturan bank. Jadi, setiap Negara berbeda-beda, selanjutnya Bank Indonesia selaku Bank Sentral membunyai tujuan tunggal yaitu "tercapai dan terpeliharanya kestabilan nilai Rupiah". Dalam menggapai tujuan tersebut, ada 2 fokus yaitu:

  • Stabilitas harga (inflasi)
  • Stabilitas nilai tukar Rupiah Terhadap mata uang Negara lain (kurs)

Kali ini, saya akan membahas poin pertama yaitu terkait stabilitas harga. Seperti yang kita ketahui bahwa, dengan nilai harga yang stabil atau inflasi yang stabil akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran. Itulah mengapa stabilitas harga haru tercapai.

Selanjutnya tentang stabilitas, apa yang dimaksud dengan stabil? Yang dimaksud stabil di sini adalah ketika nilai inflasi tidak mengalami lonjakan atau fluktuasi yang terus menerus dalam jangka waktu tertentu. 

Stabilitas harga bisa dibayangkan dengan nilai-nilai harga keseluruhan yang terus bergerak dalam batas yang normal dalam jangka waktu tertentu. Sebagai contoh angka stabil adalah 1, 2, 3, 4, 5...dst. Sedangkan yang tidak stabil seperti 1, 7, 8, 15, 3.

Siklus Stabilitas Harga

Di sini akan saya bahas secara singkat terkait siklus dari stabilitas harga untuk mencapai niilai inflasi yang stabil. Seperti uraian di atas tentang apa itu stabil, maka stabilitas harga dapat dibayangkan perekonomian dalam keadaan stabil. Mengapa?

Ketika harga stabil, maka dapat dibayangkan harga keseluruhan dalam jangka waktu tertentu mengalami pergerakan yang landai tanpa ada lonjakan atau fluktuasi. Harga yang naik namun dalam keadaan yang terkendali atau stabil membuat mata uang kita tetap menarik. Dengan kurs yang menarik maka perekonomian dapat berjalan dengan baik dan juga ekspor dapat terus meningkat.

Dalam keadaan inilah kebijakan moneter yang digelontorkan tidak dalam bentuk ekstrem karena perekonomian dalam keadaan baik-baik saja dan cenderung terus bergerak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun