Hari itu, pengunjung perpustakaan cukup banyak. Saya dan teman-teman tidak kebagian meja dan kursi belajar yang sudah full dipenuhi oleh pengunjung lain---yang mungkin datang sejak pagi. Saya juga melihat banyak pengunjung lain yang duduk mengemper di area-area tersembunyi seperti di balik rak buku. Tidak ada petugas yang melarang, jadi saya simpulkan asalkan tidak mengganggu mobilitas pengunjung lain, maka boleh saja.
Setelah berkeliling mengambil buku yang menjadi whishlist bacaan kami, akhirnya kami memutuskan untuk duduk di area di kolong tangga yang sedikit lapang sebagai tempat kerja kami. Untuk sementara kami bekerja di situ sampai teman saya usul untuk mencari tempat lain yang lebih luas.
Setidaknya kami menyibukkan diri dengan membaca buku dan bekerja sampai pukul 16.30 sore. Begitu kami keluar dari gedung, langit sudah cukup mendung. Sehingga kami buru-buru kembali ke masjid untuk Salat Asar.
Banyak area di Taman Ismail Marzuki yang sepertinya memang ditunjukkan sebagai area berkumpul santai. Meskipun tidak ada bangku yang disediakan, tapi banyak pemuda-pemudi yang dengan bebas duduk-duduk di kompleks ini.Â
Salah satunya di pelataran Masjid Amir Hamzah. Ada teras luas yang mengelilingi masjid, di sisi kanan dan kirinya. Saya dan teman-teman banyak berbincang sembari ngopi dan nyemil ubi bakar di pelataran ini untuk menunggu waktu Maghrib.
(Perlu diingat, untuk selalu menjaga kebersihan~)
Kira-kira seperti itu petualangan saya dan teman-teman menjadi pengunjung Taman Ismail Marzuki dan Perpustakaan Jakarta selama hampir seharian. Menurut saya, pengalaman pertama ini cukup menyenangkan (dan melelahkan karena banyak jalan, tapi it's okay kalau artinya tubuh jadi lebih sehat~!). Perpustakaan Jakarta memuaskan, seperti yang kami ekspektasikan.
Beberapa hal yang disayangkan adalah jumlah tempat duduk yang kalah jumlah dengan jumlah pengunjung. Kemudian, air conditioner di lantai 5 yang tidak sedingin lantai lain membuat lantai tersebut lebih pengap. Kebetulan saya tidak salat di musala dan tidak ke toilet di dalam perpustakaan, tapi ada antrean sampai keluar toilet yang tandanya kapasitas toilet tidak memadai di hari-hari sibuk.