Mohon tunggu...
Amalia Mumtaz Nabila
Amalia Mumtaz Nabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pop-culture entusiast who loves to write what's on her mind.

obrolanku yang lainnya: kunciperak.wordpress.com ll email: amaliamtznbl@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Ngobrolin Series Netflix "Shadow & Bone" dari Orang yang Nggak Baca Novelnya!

1 Mei 2021   16:01 Diperbarui: 1 Mei 2021   16:04 1161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Series fantasi terbaru Netflix, Shadow & Bone. | Netflix

Shadow & Bone adalah series adaptasi dari novel karya penulis bestseller Leigh Bardugo. Season 1 dari series besutan Netflix ini merupakan gabungan dari buku pertama grishaverse, Shadow & Bone, serta buku pertama duologi Six of Crows.

Aktor-aktor yang berperan dalam series ini, beberapa di antaranya, yaitu:

  • Jessie Mei Li memerankan Alina Starkov
  • Archie Renaux memerankan Malyen "Mal" Oretsev
  • Ben Barnes memerankan General Kirigan/Aleksander/The Darkling
  • Freddy Carter memerankan Kaz Brekker
  • Amita Suman memerankan Inej Ghafa
  • Kit Young memerankan Jesper Fahey

2 Dapat 1

Ben Barnes (The Darkling) dan Jessie Mei Li (Alina Starkov) dalam salah satu adegan di series Netflix Shadow & Bone. | Netlfix (tangkapan layar pribadi)
Ben Barnes (The Darkling) dan Jessie Mei Li (Alina Starkov) dalam salah satu adegan di series Netflix Shadow & Bone. | Netlfix (tangkapan layar pribadi)
Penggabungan dua buku ini unik dan cukup berhasil. Menciptakan cerita baru yang segar untuk non pembaca dan jadi trik fanservice untuk penggemar novelnya.

Meskipun dengan cerita yang baru, saya ga merasakan adanya kejanggalan selama nonton series ini. Tidak seperti 2 buku yang dijadiin satu. Plot halus dan mulus seakan-akan ya memang seharusnya semua tokoh ada di dalam satu cerita yang sama. Untuk itu, sepertinya bisa ya para pembaca bukunya untuk ga membandingkan novel dan seriesnya setelah selesai nonton *batuk*.

Worldbuilding dan Genre

Jessie Mei Li (Alina Starkov) dan Archie Renaux (Malyen
Jessie Mei Li (Alina Starkov) dan Archie Renaux (Malyen
Nah, ayo ngomongin ini. Saya kangen banget dengan genre dan worldbuilding yang semodel dengan Shadow & Bone ini. Entah kapan terakhir kali saya sebagai penggemar genre fantasi dapat series atau film yang menggunakan teknik fantasy hard worldbuilding dengan produksi yang niat. Saya bersyukur Shadow & Bone berhasil mengobati kerinduan saya itu.

Iya sih, memang banyak juga series fantasi beberapa tahun belakangan, seperti Game of Thrones atau The Witcher. Tapi entah kenapa, series-series itu ga cukup memuaskan saya. Saya butuh series fantasi dengan konsep baru, di luar dari naga dan tukang sihir.

Nah, karena perasaan klop dengan konsep fantasi yang dibawa Shadow & Bone ini lah yang membuat saya betah untuk nonton maraton di Netflix dari habis sahur sampai jam 11 siang. Hehehe.

Akting Mantap, tapi Entah Kenapa Kurang Lengkap

Ben Barnes (The Darkling) di series Netflix Shadow & Bone. | Netflix
Ben Barnes (The Darkling) di series Netflix Shadow & Bone. | Netflix
Series ini diisi dengan aktor-aktor muda yang super keren bakatnya dalam berlakon. Untuk masalah emosi ga usah diragukan lagi, dapet banget. Saya jadi pengen kasih shout out ke Ben Barnes sebagai pemeran The Darkling.

Wah, saya ga nyangka dia bisa jadi antagonis. Masa kecil saya diisi dengan dia yang memerankan Prince Caspian di franchise Narnia, dan di series ini Ben Barnes dengan gagahnya memerankan tokoh villain. Ekspresi wajah maupun suara yang spot-on membuat saya bisa merasakan keegoisan yang ada di dalam karakter The Darkling. Semua itu ditambah dengan aura yang terpancar dari coat panjang serba hitam, rahang tajam, dan brewoknya. Ya ampun, pusing.

Kit Young (Jesper Fahey), Freddy Carter (Kaz Brekker), dan Amita Suman (Inej Ghafa) dalam series Netflix Shadow & Bone. | Netflix
Kit Young (Jesper Fahey), Freddy Carter (Kaz Brekker), dan Amita Suman (Inej Ghafa) dalam series Netflix Shadow & Bone. | Netflix
Di luar dari puja-puji saya akan Prince Caspian-- maksud saya The Darkling, ada beberapa penilaian yang harus saya berikan di bagian dialog. Ada beberapa adegan yang dialog dan perbuatannya kurang senada. Beberapa ketidaksesuaian itu juga bisa ditemukan pada intonasi (yang berhasil membuat saya berpikir, "kayaknya intonasinya bakal lebih enak kalo begini, deh.").

Faktor-faktor yang bisa menjadi penyebab itu mungkin karena penulisan naskah, dari sisi aktor yang kurang bisa mengekspresikan, atau malah justru di bagian directing. Ketidaksesuaian tersebut menghasilkan suasana awkward pada pergerakan aktor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun