Pemikiran Ellis menggeser fokus dari dunia luar ke dunia dalam. Jika para Stoik menekankan kendali diri dan Nietzsche menekankan afirmasi kehidupan, Ellis menegaskan kekuatan logika dan kesadaran rasional dalam membentuk emosi. Ellis memperlihatkan bahwa berpikir positif bukanlah ilusi atau self-delusion, melainkan tanggung jawab intelektual untuk memilih cara berpikir yang sehat dan rasional. Ia menunjukkan bahwa dengan menerapkan logika dan rasionalitas, kita dapat secara aktif mengubah cara kita merasa tentang dunia. Dengan belajar mengenali pola pikir irasional kita sendiri, kita dapat mengambil kendali kembali atas emosi dan kesejahteraan mental kita. Albert Ellis mengajarkan bahwa pikiran adalah arsitek emosi. Kita bukan korban peristiwa, melainkan penafsir aktif dari peristiwa itu. Dengan belajar berpikir rasional, kita bisa mengubah cara merasa, dan dengan mengubah cara merasa, kita mengubah hidup. Kalimatnya yang paling terkenal menyuratkan esensi dari pendapatannya: "You largely construct your own reality. It is your thoughts that cause your feelings."
Daftar Pustaka
Hardy, B. (2018). "Stoicism and Mental Health: The Modern Relevance of Ancient Philosophy". Journal of Philosophical Practice, 12(3), 234-251.
Thieleman, H. (2005). "The Concept of Power in the Philosophy of Nietzsche". European Journal of Philosophy, 13(2), 189-207.
Toner, C. (2016). "The Rationality of Marcus Aurelius". Philosophy of Science, 43(3), 456-472.
"Nietzsche's Philosophy and Amor Fati (Love of Fate)". PhilosophiesOfLife.org. Updated May 16, 2025. https://philosophiesoflife.org/nietzsches-philosophy-and-amor-fati-love-of-fate/
Villemain, J. (2019). "William James and the Psychology of Belief". American Psychologist, 74(6), 678-691.
"The Stoic Emperor: Marcus Aurelius and the Enduring Legacy of Stoic Philosophy" [PDF]. ResearchGate. August 24, 2024, https://www.researchgate.net/publication/383397701_The_Stoic_Emperor_Marcus_Aurelius_and_the_Enduring_Legacy_of_Stoic_Philosophy
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI