Mohon tunggu...
Alya Nur Salsabila
Alya Nur Salsabila Mohon Tunggu... Lainnya - Hai, writing is about feel and creativity.

YOLO

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Efektivitas Pembelajaran di Tengah Pandemik dengan Adanya Program Kampus Mengajar di SDN Sawah Gede Kabupaten Cianjur

28 November 2021   21:47 Diperbarui: 28 November 2021   22:00 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi Covid-19 yang terjadi semenjak awal tahun 2020 mengakibatkan gangguan hampir pada semua sektor, salah satunya yaitu sektor pendidikan. Oleh karena itu, kasus pandemi Covid-19 ini menjadi hal yang sangat serius untuk ditangani. 

Di Indonesia, pemerintah telah meminta masyarakat untuk melakukan social distancing guna mencegah penyebaran virus Covid-19. Dengan diberlakukannya social distancing tentu saja berdampak bagi pendidikan. 

Pemerintah mengeluarkan keputusan untuk memindahkan kegiatan pembelajaran dengan sistem daring bagi seluruh lembaga pendidikan guna meminimalisir terjadinya kontak fisik satu sama lain. Oleh karena itu sebisa mungkin dapat memanfaatkan teknologi dalam pertemuan pembelajaran secara daring dengan baik.

Namun, digitalisasi yang diterapkan di sistem pendidikan saat ini dapat dikatan belum maksimal. Hal tersebut terjadi dikarenakan belum adanya pemerataan akses teknologi di seluruh daerah Indonesia. 

Sulitnya akses teknologi yang didapatkan, seperti didaerah 3T (terluar, terdepan, dan tertinggal) sehingga sistem pembelajaran menjadi tidak efektif.  

Terutama pada Sekolah Dasar (SD) yang mana merupakan salah satu wadah untuk membentuk karakter siswa dan pengenalan ilmu pengetahuan. 

Selain faktor akses teknologi yang mengambat pembelajaran di Sekolah Dasar, terdapat faktor lainnya seperti kurang cakapnya penerapan teknologi pada orang tua siswa, dan tidak menunjangnya alat komunikasi. Tentu hal ini menjadi hambatan yang besar bagi siswa dan guru yang seharusnya memiliki intensitas interaksi yang tinggi dalam masa pembelajaran.

Melihat hal tersebut, pemerintah pun mengupayakan beberapa hal untuk mengatasinya. Program Kampus Mengajar diluncurkan sebagai salah satu upaya yang dilakukan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 

Seperti halnya Pak Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI mengatakan mengenai tantangan pendidikan saat ini "Kita dihadapkan pada pandemi, tantangan yang kita hadapi besar sekali. 

Khususnya bagi ade-ade yang duduk disekolah dasar, sebagian besar dari mereka belajar dari rumah juga tidak bisa bertemu dan bermain dengan teman-temannya,  disamping sejumlah guru dan orang tua murid juga harus berdaptasi". Melewati kampus mengajar, tantangan tersebut berubah menjadi harapan.

Adapun secara rinci, tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah dari Program ini meliputi:

Menanamkan empati dan kepekaan sosial pada diri mahasiswa terhadap permasalahan kehidupan kemasyarakatan yang ada di sekitarnya.

Mengasah keterampilan berpikir dalam bekerja bersama lintas bidang ilmu dan ragam asal mahasiswa dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi.

Mengembangkan wawasan, karakter, dan softskill mahasiswa.

Mendorong dan memacu pembangunan nasional dengan menumbuhkan motivasi masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan.

Meningkatkan peran dan kontribusi nyata perguruan tinggi dan mahasiswa dalam pembangunan nasional.

Program Kampus mengajar berkolaborasi dengan mahasiswa sebagai bagian dari penguatan pembelajaran literasi dan numerasi dan menjadi rekan guru dalam melakukan kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran dalam kondisi Covid-19.  Salah satu SD yang menjadi sasaran ialah SDN Sawah Gede yang berada di Kabupaten Cianjur Jawa Barat. 

Aksesbilitas internet di daerah ini tergolong rendah, disaat ada pun kecepatan internetnya rendah dan tidak semua orag tua siswa memiliki alat komunikasi yang mendukung pembelajaran daring. Sehingga guru melaksanakan pembelajaran pintu ke pintu setiap harinya.

Antusias siswa pada sesi pembelajaran awal terbilang rendah, hal tersebut terlihat dari rendahnya siswa yang interaktif dalam tanya jawab di akhir pembelajaran. Sehingga dibuatnya strategi untuk meningkatkan antusias siswa. Setiap minggunya siswa memiliki satu kali pembelajaran luring tatap muka. 

Disamping itu siswa dituntut mandiri dalam pembelajaran, mahasiswa memberikan arahan untuk hal apa saja yang akan dibaca. Disaat siswa melakukan  pembelajaran mandiri, setiap harinya siswa diarahkan untuk berinteraksi dengan mahasiswa pengajar.

Digitalisasi yang dilakukan pada sekolah ialah adanya penawaran mengenai penyimpanan berbasis cloud sepeti menggunakan google drive, one drive, dan atau cloud. Tetapi dikarenakan ketidaksanggupan dari pihak sekolah maka penerapan penyimpanan berbasis cloud untuk data sekolah tidak dibuatkan. 

Hal tersebut terjadi dikarenakan adanya kekhawatiran data akan terhapus, meskipun sebagai mahasiswa telah memberikan penjelasan mengenai itu. 

Lalu digitalisasi yang selanjutnya diterapkan dilingkup kelas, seperti membiasakan siswa dalam absensi secara digital menggunakan google form dan menggunakan alat komunikasi untuk mengakses google atau youtube. 

Namun hambatan yang terjadi ialah ketika adanya gangguan jaringan di alat komunikasi siswa dan tidak semua siswa dapat membawa alat komunikasi nya dengan bebas karena masih milik orang tuanya. 

Dalam mengatasi hal tersebut, penggunaan alat komunikasi mahasiswa dipinjamkan sebagai contoh dari membiasakan digitalisasi pada siswa. Selain itu siswa pun diberikan pengenalan mengenai era digital 4.0 yang mana perkembangan pemakaian digital terus meningkat dimasyarakat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun