1. Kesehatan mata: Vitamin A mencegah rabun senja dan xerophthalmia. Kekurangan vitamin A bisa menyebabkan kebutaan pada anak.
2. Sistem imun: Vitamin A mendukung produksi sel darah putih yang melawan infeksi. Anak dengan defisiensi vitamin A lebih mudah sakit, dan penyakit ini sering menurunkan nafsu makan.
3. Pertumbuhan: Vitamin A berperan dalam pembentukan jaringan epitel dan tulang. Kekurangannya menghambat pertumbuhan linear anak. Dengan fungsi ini, jelas bahwa kecukupan vitamin A harus menjadi prioritas dalam strategi pencegahan stunting.
Tomat dan Ubi Oranye: Sumber Vitamin A dari Dapur Kita
Indonesia kaya akan sumber pangan lokal yang mengandung vitamin A, terutama dalam bentuk beta-karoten yang akan dikonversi tubuh menjadi vitamin A. Dua di antaranya adalah tomat dan ubi oranye.
Tomat lokal kaya akan likopen, beta-karoten, dan vitamin C. Selain dikonsumsi segar, tomat dapat diolah menjadi berbagai produk seperti saus, pasta, bahkan serbuk tomat. Ubi oranye mengandung beta-karoten dalam jumlah tinggi. Warna oranye pada ubi menandakan tingginya kandungan provitamin A. Ubi juga mudah ditanam, murah, dan sudah menjadi bagian dari pangan masyarakat.
Kelebihan pangan lokal ini adalah ketersediaannya yang melimpah dan harga yang relatif terjangkau. Artinya, solusi pencegahan stunting tidak harus bergantung pada suplemen impor, tetapi bisa memanfaatkan hasil tani sendiri.
Inovasi Serbuk Tomat untuk Konsumsi Ubi
Salah satu inovasi yang menjanjikan adalah mengolah tomat menjadi serbuk tomat. Serbuk ini dibuat dengan cara mengeringkan tomat segar lalu menggilingnya hingga halus. Ada beberapa keuntungan dari serbuk tomat:
1. Lebih awet: Tomat segar cepat busuk, sedangkan dalam bentuk serbuk bisa disimpan berbulan-bulan.
2. Praktis: Serbuk tomat bisa ditaburkan pada berbagai makanan, termasuk ubi rebus atau goreng.