Mohon tunggu...
Alya Adilah
Alya Adilah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Masih belajar dan akan terus akan belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Karakter, Pentingkah?

30 November 2019   21:53 Diperbarui: 30 November 2019   22:07 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karakter secara etimologis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia karakter diartikan sebagai sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain.

Sedangkan dalam kamus umum bahasa Indonesia kata karakter berarti tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan orang lain.

Karakater merupakan fondasi awal yang menunjukkan bagaimana seseorang bertingkah laku. Apabila seseorang berperilaku tidak jujur, kejam, kasar, atau rakus, dapat dikatakan orang tersebut memanisfestasikan perilaku buruk.

Sebaliknya, apabila seseorang berperilaku ramah, jujur, bertanggung jawab, sopan dan suka menolong, tentulah orang tersebut memanifestasikan karakter mulia. 

Saat ini, pendidikan karakter sudah mulai digalakkan oleh pemerintah dengan berbagai kebijakannya dalam kurikulum pendidikan, hal ini tentunya dikarenakan banyak sekali keluhan dari berbagai pendidik baik formal maupun nonformal mengenai karakter siswanya.

Namun fakta yang terjadi dilapangan, masih terdapat banyak sekali kasus yang menunjukkan hilangnya moral sopan santun dan nilai-nilai yang bergeser pada generasi saat ini, hal ini juga yang menjadi perhatian saya karena moral dan nilai-nilai sopan santun tersebut tak jarang dianggap sebuah hal yang kuno dikalangan siswa.

Perilaku-perilaku sopan santun yang dahulu menjadi hal yang digembor-gemborkan kini hanya menjadi ajaran semata saja, seperti contoh kecilnya bagaimana anak-anak kini melakukan salim sebagai rasa menunjukkan rasa hormat terhadap orang yang lebih tua, kini hanya menjadi sebatas formalitas saja, begitu juga dengan perilaku hormat seperti membungkuk atau menyapa saat bertemu guru.

Perilaku yang dahulunya menjadi hal yang umum dan rutin dilakukan oleh siswa kini tidak lagi menjadi budaya rutin, khususnya di kota-kota besar, kebanyakan menganggap hal ini berlebihan.

Apakah pendidikan karakter akan mempengaruhi prestasi siswa?

Karakter merupakan dasar, tonggak, ataupun fondasi dari terbentuknya individu. Oleh karena itu solusi yang paling efektif menurut saya untuk menghadapi permasalahan-permasalahan ini yaitu dengan;

  • Memperkuat karakter positif siswa dengan menyelipkan berbagai pengingat dalam setiap materi pembelajaran, atau berbagi kisah pengalaman
  • Membangun lingkungan yang mendukung dalam perkembangan produktivitas siswa,
  • Memberi teladan, acuan dan contoh-contoh karakter yang patut ditiru

Memperkuat karakter positif siswa tentu tidak hanya dengan berbagai kalimat motivasi yang diberikan oleh guru di depan kelas, namun juga harus dalam bentuk contoh realitasnya karena anak tidak hanya semata-mata menerima dan mempercayai ucapan guru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun