Mohon tunggu...
alya safira
alya safira Mohon Tunggu... mahasiswa aktif uin jakarta

experience is the best teacher

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Transformasi Digital Perpustakaan Menjawab Tantangan Literasi Di Era AI

11 Mei 2025   16:40 Diperbarui: 11 Mei 2025   16:38 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di tengah gempuran teknologi, masyarakat sering mengira perpustakaan sudah ketinggalan zaman. Padahal, jika dikelola dengan baik, perpustakaan bisa menjadi salah satu ruang paling strategis dalam mencetak generasi literat digital. Terlebih di era pasca-pandemi dan munculnya kecerdasan buatan, peran perpustakaan makin krusial bukan hanya sebagai tempat menyimpan buku, tapi sebagai simpul penggerak informasi, kolaborasi, dan kreativitas.

Perpustakaan bukan soal buku saja

Di tengah gempuran teknologi, masyarakat sering mengira perpustakaan sudah ketinggalan zaman. Padahal, jika dikelola dengan baik, perpustakaan bisa menjadi salah satu ruang paling strategis dalam mencetak generasi literasi digital. Terlebih di era pasca-pandemi dan munculnya kecerdasan buatan, peran perpustakaan makin krusial---bukan hanya sebagai tempat menyimpan buku, tapi sebagai simpul penggerak informasi, kolaborasi, dan kreativitas.

Manajemen Perpustakaan di Era Digital

Manajemen perpustakaan modern tidak bisa lagi mengandalkan cara-cara lama. Pendekatan manajerial saat ini menekankan pada empat aspek utama:

1. Sistem Informasi Perpustakaan Terpadu

Penggunaan sistem seperti SLiMS (Senayan Library Management System) atau Inlislite memungkinkan pengelolaan koleksi secara efisien, akses digital bagi pengguna, serta laporan statistik berbasis data. Sistem ini juga mendukung integrasi dengan katalog nasional dan akses e-resources.

2. Koleksi Berbasis Kebutuhan dan Minat

Kurasi koleksi perlu mempertimbangkan profil pengguna: usia, minat, gaya belajar, dan kurikulum sekolah. Perpustakaan idealnya memiliki kombinasi antara buku fisik, e-book, jurnal ilmiah, video pembelajaran, dan konten lokal.

3. Tata Ruang dan Fungsi Baru

Desain ruang kini diarahkan menjadi learning commons. Ruang kolaboratif, fleksibel, dan inklusif. Ini bisa mencakup area membaca, ruang diskusi, studio podcast, hingga pojok STEM (Science, Technology, Engineering, Math).

4. Monitoring dan Evaluasi Berbasis Data

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun