Seperti yang kita ketahui, Artificial Intelligence atau biasa dikenal sebagai AI sudah tersebar luas penggunaannya di sekitar kita. Artificial Intelligence (AI) sesuai namanya merupakan kecerdasan buatan berupa teknologi yang meniru kecerdasan manusia  yang mampu belajar, mengerjakan tugas, atau bahkan menghasilkan gambar. Tentunya, kehadiran teknologi AI ini sangat membantu, dengan kemampuannya yang bisa menyelesaikan masalah-masalah mulai dari hal yang sederhana hingga ke kompleks, contohnya seperti soal-soal dari berbagai materi pelajaran yang tingkat kesulitan dan jangkauan materinya beragam. Selain itu, keunggulan lainnya lagi yang cukup ramai digunakan yaitu kemampuan AI untuk menghasilkan gambar, logo, dan desain-desain lainnya.
Inovasi teknologi AI seperti Chat GPT, Gemini, Deepseek, dan lainnya sudah seperti asisten pribadi kita dengan penggunaannya yang tidak jarang. Disamping kegunaannya yang begitu banyak, AI ini kerap dianggap sebagai pesaing dalam dunia kerja. Beragam jenis pekerjaan yang memiliki korelasi dengan desain, ramai terlibat dalam pembahasan mengenai kemungkinan AI dalam menggantikan pekerjaan-pekerjaan di bidang desain ini. Banyak seniman atau desainer yang menyuarakan keluhan mereka akan kehadiran AI yang semakin hari semakin canggih. Tentunya kecanggihan ini dapat dilihat dari seberapa mampunya AI menghasilkan video ataupun gambar yang sangat realistis. Banyak perusahaan kecil ataupun besar yang merasa bahwa pembuatan logo menggunakan AI itu lebih baik dibandingkan dengan membayar logo designer karena secara biaya pun lebih murah,, hal ini banyak memicu kontroversi di masyarakat terutama para seniman atau desainer.Â
Banyak yang sering kali mengatakan bahwa pekerjaan di bidang desain ini mungkin akan tergantikan oleh AI seiring berjalannya tahun, namun sebenarnya apakah pernyataan ini benar? Scott Belsky, Pendiri Bechance & Chief Product Officer di Adobe mengatakan bahwa AI akan menggantikan banyak tugas desain yang bersifat 'taktis'. Bagian 'berulang' dari pekerjaan kreatif akan menjadi otomatis. Â Dari pernyataan beliau, ini menguatkan pernyataan mungkinnya pekerjaan desain tergantikan oleh AI. Pernyataan pendukung lainnya ada pada Laporan McKinsey (2023) yang menyatakan bahwa aktivitas pekerjaan kreatif yang menghabiskan 60% waktu berpotensi di otomatisasi oleh AI. Kesimpulannya, walau ramai yang percaya bahwa AI mampu mengambil alih banyak lapangan kerja termasuk pekerjaan desain, tapi kita bisa mengubah sudut pandang kita terhadap AI yang merupakan kecerdasan artifisial buatan manusia. Nyatanya, adaptasi dengan teknologi di zaman ini sangatlah penting agar bisa bertahan terutama sebagai desainer.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI