Mohon tunggu...
ALWI DWI MUKTI WIBOWO
ALWI DWI MUKTI WIBOWO Mohon Tunggu... Mahasiswa - Perencanan Wilayah Kota - Universitas Jember

Berisi tentang artikel opini

Selanjutnya

Tutup

Money

Perumusan Strategi Perencanaan dalam Pengembangan Industri Pengolahan Carica di Kabupaten Wonosobo-Critical Review

21 Juni 2020   18:19 Diperbarui: 21 Juni 2020   18:13 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Perumusan Strategi Perencanaan Pengembangan Industri Pengelolaan Buah Carica di Wonosobo -- Critical Review

Sebagai negara agraris, Indonesia memiliki potensi yang besar di sektor pertanian. Sektor Pertanian merupakan salah satu sektor utama yang menopang kegiatan perekonomian masyarakat di Indonesia, hal ini dikarenakan rata rata masyarakatnya bekerja di sektor pertanian. 

Semakin berkembangnya zaman sektor pertanian mengalami banyak perubahan, masuknya teknologi juga mempengaruhi pengembangan dalam sektor pertanian. Pada era modern pengembangan kegiatan pertanian sudah mengarah pada pengembangan pertanian Industrial. 

Pertanian Industrial merupakan pengolahan hasil pertanian menjadi produk olahan baik produk antara (intermediate product) maupun produk akhir (finish product). Pertanian Industrial di Indonesia mampu meningkatkan harga jual dari hasil pertanian. 

Menurut Mashuri (2006) pertanian Industrial merupakan salah satu contoh kegiatan industri pengolahan hasil pertanian yang memiliki peran dan kontribusi yang besar dalam meningkatkan perekonomian Indonesia. Industrial pertanian merupakan perpaduan antara sektor pertanian dan sektor industri. Kedua sektor tersebut merupakan sektor utama dalam perekonomian Indonesia. Pada tahun 2016 sektor pertanian dan sektor industri pengolahan menyumbang 34,21% PDB Indonesia. (Sumber : BPS dalam angka tahun 2017)

Industri pengolahan merupakan kegiatan mengolah, menciptakan dan menambah fungsi serta kegunaan dari suatu barang. Industri pengolahan dilakukan dengan mengkombinasikan input untuk menghasilkan output (yang bernilai). Industri pengolahan pada khususnya pada sektor pertanian sangat berperan penting dalam perekonomian Indonesia. 

Industri pengolahan pertanian mampu menciptakan peluang kerja untuk masyarakat di Indonesia. Salah satu industri pengolahan pertanian di Indonesia adalah Industri pengolahan carica di Wonosobo. Carica merupakan buah yang berasa dari Amerika selatan, buah ini kesamaan dengan buah pepaya. Buah carica banyak disebut sebagai pepaya dieng oleh masyarakat di Jawa tengeh. Buah carica banyak tumbuh di dataran tinggi Dieng.

Industri pengolahan carica diproduksi oleh UKM Gemilang yang berlokasi di Desa Siyono, Bojosari Kertek, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Industri pengolahan carica didirikan oleh Bapak Alfha Gemilang pada tanggal 22 Desember 2013. Produk dari industri pengolahan ini adalah manisan carica. Bahan baku manisan carica didapatkan dari para petani di 5 desa dengan ketinggian 1500 mdpl. 

Setiap harinya produksi carica yang dilakukan oleh UKM Gemilang sebesar 1,5 ton carica yang dapat menghasilkan kurang lebih 165.000 cup. UKM Gemilang memiliki tenaga kerja sebanyak 25 orang. Manisa carica yang diproduksi oleh UKM Gemilang sudah mendapatkan sertifikat halal oleh MUI, sertifikat P.IRT serta GSI Barcode.

Proses pengolahan buah carica menjadi manisan carica memperlukan beberapa tahapan, untuk menghasilkan produk manisan carica yang baik diperlukan tahapan produksi yang bersih dan sesuai SOP. Adapun tahapan pengolahan buah carica menjadi manisan carica sebagai berikut :

  • Panen Buah
  • Sortasi Buah
  • Pengupasan buah carica
  • Pemisahan daging dengan biji
  • Penncucian daging
  • Pemotongan daging carica
  • Pembuatn sirup
  • Perebusan daging carica
  • Penakaran manisan carica sesuai dengan bobot
  • Pengepresan wadah carica
  • Pasateurisasi
  • Hot Shocking
  • Inkubasi
  • Pengemasan

(Sumber : Strategi Pengembangan Usaha Industri Kecil Olahan carica UKM gemilang di Kabupaten Wonosobo)

Perkembangan industri pengolahan carica di Kabupaten Wonosobo sangat didukung dengan semakin bertambahnya luas lahan pertanian carica. Pada tahun 2015 luas lahan tanam carica seluas 43.023 Ha dan pada tahun 2016 naik menjadi 43.185 Ha. Selain bertambahnya luasan lahan pertanian, dalam aspek ketenagakerjaan juga mengalami kenaikan. 

Setiap tahunnya mayarakat yang bekerja di pengolahan industri carica mengalami kenaikan. Kenaikan tenaga kerja dikarenakan produsen carica juga bertambah. Namun mekipun terjadi penambahan luas lahan pertanian dan kenaikan tenaga kerja, Jumlah produksi carica mengalami penurunan. Jumlah produksi carica terbilang mengalami penurunan yang sangat drastis dari tahun 2015-2016. Penurunan produksi carica terjadi pada tahun 2016, dimana terjadi terjadi penurunan sebesar 38% dari 8.338 Kw menjadi 11.213 Kw.

Dalam pengembangan industri pengolahan carica oleh UKM Gemilang, masalah utama yang dihadapi adalah persaingan antar produsen carica yang setiap tahunnya semakin meningkat serta tidak ada jaminan ketersediaan bahan baku utama buah Carica. Melihat permasalahan tersebut perlu adanya strategi untuk merencanakan pengembangan industri pengolahan carica oleh UKM Gemilang. 

Oleh karena itu dilakukan identifikasi terhadap faktor internal dan eksternal dari pengembangan pengolahan carica oleh UKM Gemilang yang nantinya akan dianalisis dengan menggunakan SWOT yang bertujuan untuk mengetahui strategi perencanaan pengembangan industri pengolahan carica.

Adapun hasil perumusan SWOT sebagai berikut

  • Kekuatan (Strength)

Memiliki manajemen pengelolaan yang baik

Memiliki perkambangan yang sangat pesat, terbilang saat mendirikan usaha hanya bermodalkan Rp. 1.500.000 dan sekarang sudah memiliki omzet 300 -- 500 juta

Memiliki SOP dalam melakukan pengolahan carica

Lokasi Industri pengolahan sangat strategis

Memiliki kualitas produk carica yang sangat baik dan mampu bersaing

  • Kelemahan (Weakness)

Pengelolaan keuangan belum teralu rapi dan terperinci

Peralatan yang dipakai dalam produksi carica masih manual

Tidak adanya litbang menyebabkan UKM Gemilang masih belum memiliki keahlian dalam diversifikasi produk carica dan belum memiliki fasilitas untuk penelitian produk maupun olahan limbah

  • Peluang (Oppurtunity)

Ditinjau dari kontribusi PDRB, Industri pengolahan memiliki potensi yang besar untuk dilakukan pengembangan di Kabupaten Wonosobo

Produk dari olahan carica banyak mengandung gizi yang seimbang untuk tubuh sehingga dapat dijadikan sebagai alternatif makanan sehat

Produk olahan carica memiliki pangsa pasar yang sangat luas

Sebagai produk olahan yang memiliki kandungan gizi yang tinggi, membuat carica banyak dinikmati dan dijadikan sebagai makanan tren gaya hidup sehat

  • Ancaman (Threats)

Buah carica merupakan tanaman musiman,yang mengakibatkan tidak adanya jaminan untuk memenuhi kebutuhan produksi pengolahan carica

Banyak bermunculan produsen baru

Harga buah carica sangat fluktuatif

Berdasarkan perumusan SWOT diatas didapati beberapa strategi yang mampu untuk diaplikasikan untuk pengembangan perencanaan industri pengolahan carica oleh UKM Gemilang, adapun strateginya sebagai berikut :

      STRATEGI S-O

  • Meningkatkan volume produksi, Mengingat manisan carica merrpakan makanan yang bergizi, banyak masyarakat berlomba lomba untuk membeli manisan carica. Dengan banykanya pembelian oleh konsumen harus dimbangi dengan nilai produksi yang sesuai. Volume produksi untuk setiap harinya harus ditambah sesuai dengan kebutuhan para konsumen.
  • Memaksimalkan kegiatan Distribusi manisan Carica, Distribusi dilakukan untuk memudahkan kegiatan penyaluran produk dari produsen ke konsumen. Pemaksimalan kegiatan distribusi dibarengi dengan kerjasama dengan perantara sehingga akan berdampak pada peningkatan pelayanan penjualan produk carica.

     STRATEGI W-O

  • Meningkatkan kegiatan promosi produk, Kegiatan promosi dapat dilakukan dengan sistem online. Promosi dapat dilakukan di instagram, pembuatan web, penyiaran di radion dan juga dapat dilakukan secara langsung dengan mengikuti bazar produk. Kegiatan promosi mampu meningkatkan penjualan manisan carica.
  • Menjalin kerjasama dengan Stakeholder dan lembaga penelitian, Kerjasama dilakukan untuk melakukan kegiatan penelitian terhadap produk olahan carica serta limbah yang dihasilkan dari proses pengolahan.

     STRATEGI S-T

  • Menaikkan harga jual manisan carica, Produk olahan carica dari UKM Gemilang sudah memiliki mutu dan kualitas yang baik, selain itu manisa dari UKM gemilang juga sudah bersertifikat halan dari MUI. Mengingat juga antusiasme masyarakat untuk bergaya hidup sehat maka banyak yang memilih manisan carica sebagai camilan sehari hari. Maka dari itu sudah selayaknya UKM Gemilang menaikkan harga jual manisan carica.

    STRATEGI W-T

  • Melakukan kontrak dengan petani carica untuk meningkatkan persediaan bahan baku carica, Buah carica merupakan buah musiman, maka dari itu ketersediaan bahan baku carica tidak menjamin terus ada. Maka dari itu pengelola UKM Gemilang perlu melakukan kerjasama dengan petani carica untuk meningkatkan persediaan bahan baku carica tetap ada.
  • Perbaikan Sistem Keuangan, Sistem keuangan yang dipakai oleh UKM Gemilang masih belum terperinci dan tidak teratur. Perbaik sistem keuangan dilakukan dengan mamasukkan konsep akuntansi terhadap pemasukan dan pengeluaran keuangan UKM Gemilang

DAFTAR PUSTAKA :

Alfiah, Sucihatiningsih. (2018). Strategi Pengembangan Usaha Industri Kecil Olahan Caarica UKM Gemilang di Kabupaten Wonosobo. Economic Education Analysis Journal. Februari 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun