Mohon tunggu...
Alviyatun
Alviyatun Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - ATLM (Ahli Teknologi Laboratorium Medik) di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Blog : https://alviyatunyudi.blogspot.com/ Pesan : Proses belajar berjalan sepanjang hayat, proses sabar dan ikhlas menerima dan menjalani segala ketentuan Allah dengan ikkhtiyar yang optimal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Prahara Secangkir Teh Hijau

30 September 2020   22:12 Diperbarui: 30 September 2020   22:20 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pukul 06.30 WIB. Roni berangkat kerja. Pagi ini terlihat pancaran sumringah dan semangat menggelora terpancar dari raut mukanya. Senyumnya begitu hangat saat berpamitan dengan Rasti isteri tercintanya,sehangat sinar mentari pagi. Rasti pun mengiringi langkah Roni  menaiki motor Pitung kesayangannya. Hati Rasti bahagia melihat suami tercintanya berangkat kerja dengan semangat seperti itu.

"Hati-hati ya, mas...semoga semua urusanmu lancar hari ini,"kata Rasti sambil mencium tangan Roni.
"Aamiin...terimakasih ya doanya, sayang,"balas Roni. Segera Roni menstarter Si Pitungnya.

"Assalammu'alaikum...,"ucap Roni yang segera dibalas oleh Rasti.

"Wa'alaikummu salam wa rohmatullahi wa barokatuh."

Sebentar saja si Pitung melesat tak kelihatan ekornya, mengantarkan tuannya menuju tempat kerja.

Pukul 15.30 WIB. Roni pulang dari kantornya. Wajahnya nampak kusut masai amat berbeda dengan tadi pagi saat keberangkatannya. Roni merebahkan badannya di sofa. Nampak tangan kanannya memegangi dahi sambil dipijit-pijitnya. Matanya terpenjam, nampak sedang memikirkan sesuatu. Rasti yang tahu suaminya sudah pulang, segera menghampirinya.

"Capek ya mas. Kenapa, ada masalah di kantor?"tanya Rasti. Roni tidak segera menjawab pertanyaan Rasti.
"Dik,tolongin mas, ya...tolong pijitin keningku sebentar. Rasanya pusing banget nih!" pinta Roni.
"Ya...sebentar,biar sepatunya ku lepas dulu,"jawab Rasti. 

Setelah Rasti melepas sepatu Roni, ia segera memijit kening suaminya perlahan.

"Sebaiknya mas Roni segera mandi dan ganti baju. Biar badan segar kembali. Nanti Rasti buatkan teh hijau anget kesukaanmu mas,"kata Rasti.

Roni terdiam tidak menjawab ucapan Rasti. Nampaknya dia hampir tertidur dipangkuan Rasti. Barangkali pijatan tangan lembut Rasti mampu membuat Roni merasa nyaman dan rileks. Sampai -- sampai dia hampir tertidur. Setelah merasa lebih enak Roni bangun dan segera mandi untuk menyegarkan badannya.

Secangkir teh hijau kesukaan Roni telah disiapkan Rasti di meja makan. Di sebelahnya ada empat potong pisang goreng yang masih hangat. Selesai mandi dan ganti baju Roni menuju meja makan. Di sruputnya teh hijau dan disantapnya pisang goreng kesukaanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun