Mohon tunggu...
Alviyah Safitri
Alviyah Safitri Mohon Tunggu... Mahasiswi | Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah Grobogan

Hai! Aku Alviyah Safitri — seorang mahasiswa yang tertarik pada dunia data, bisnis digital, dan visualisasi informasi. Aku percaya bahwa angka bisa bicara kalau disajikan dengan cara yang menarik. Lewat tulisan-tulisanku di Kompasiana, aku ingin berbagi hal-hal sederhana tentang teknologi, pendidikan, dan data yang bisa dipahami semua orang. Di sela kesibukan kuliah, aku suka eksplorasi Tableau, nulis makalah ringan, dan belajar storytelling visual. Yuk, sama-sama belajar dan bercerita lewat data! 📊✨

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Analisis penggunaan Pie Chart untuk visualisasi data penjualan Menggunakan Tableu

12 Oktober 2025   00:25 Diperbarui: 12 Oktober 2025   00:25 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan

Di era digital yang penuh data, kemampuan membaca dan memvisualisasikan informasi menjadi keterampilan penting --- baik bagi pelajar, peneliti, maupun profesional.
Visualisasi data membantu kita memahami makna di balik angka, menemukan pola tersembunyi, dan mengambil keputusan dengan lebih cepat.

Salah satu bentuk visualisasi yang sederhana dan sering digunakan adalah Pie Chart atau diagram lingkaran. Grafik ini menunjukkan perbandingan proporsi antar kategori dalam satu keseluruhan, seperti kontribusi tiap produk terhadap total penjualan.

Melalui aplikasi Tableau, pembuatan Pie Chart kini jauh lebih mudah dan interaktif karena bisa langsung terhubung dengan data dari Microsoft Excel tanpa memerlukan rumus rumit.

Apa Itu Pie Chart?

Pie Chart merupakan grafik berbentuk lingkaran yang dibagi menjadi beberapa bagian (slice).
Setiap bagian mewakili proporsi data terhadap total keseluruhan.
Misalnya, jika ada empat produk dengan nilai penjualan berbeda, besar kecilnya irisan menunjukkan kontribusi masing-masing terhadap total penjualan.

Menurut Stephen Few (2012), Pie Chart efektif digunakan untuk menampilkan part-to-whole relationship --- hubungan antara bagian terhadap keseluruhan.

Jenis Data yang Cocok untuk Pie Chart

Pie Chart bekerja paling baik untuk data proporsional yang terdiri dari:

  • Data kualitatif (kategori): nama produk, wilayah, jenis pelanggan.

  • Data kuantitatif (angka): jumlah penjualan, persentase, atau pendapatan.

Kombinasi keduanya penting: kategori berfungsi sebagai label, sementara angka menentukan besar kecilnya sektor.

Contoh Data Penjualan

Produk     Penjualan


A
B
C
D

Data ini akan digunakan untuk membuat Pie Chart di Tableau agar terlihat perbandingan kontribusi setiap produk terhadap total penjualan.

 Cara Membuat Pie Chart di Tableau (Menggunakan Data dari Excel)

Berikut langkah-langkah membuat Pie Chart dengan file Excel:

1 Siapkan Data di Excel
Buka Microsoft Excel dan buat tabel seperti di atas. Simpan file dengan nama PenjualanProduk.xlsx. Pastikan formatnya rapi tanpa sel kosong.

2 Hubungkan Tableau ke Excel

  • Buka Tableau Desktop.

  • Pada menu Connect, pilih Microsoft Excel.

  • Pilih file PenjualanProduk.xlsx.

  • Tableau akan menampilkan lembar data, drag sheet ke area bertuliskan Drag sheets here.

3 Buat Worksheet Baru
Klik Sheet 1 di bagian bawah layar Tableau.

4 Buat Pie Chart

  • Drag Produk ke Color.

  • Drag Penjualan ke Angle dan Label.

  • Ubah jenis Marks menjadi Pie.

  • Klik kanan pada label Quick Table Calculation Percent of Total.

5 Percantik Tampilan
Gunakan warna kontras, tambahkan label angka dan persentase, serta beri judul seperti:

"Persentase Penjualan Produk Tahun 2025"

Gambar 2 Pie Chart Tableu Penjualan Produk dalam bentuk persen
Gambar 2 Pie Chart Tableu Penjualan Produk dalam bentuk persen

Contoh Hasil Visualisasi

Hasil visualisasi menunjukkan bahwa Produk A adalah kontributor terbesar terhadap total penjualan.
Visualisasi seperti ini membantu manajemen membaca data dengan cepat tanpa melihat tabel panjang.

Kelebihan Pie Chart

  • Sederhana dan mudah dipahami

  • Menarik secara visual

  • Cocok untuk membandingkan proporsi antar kategori

  • Interaktif di Tableau, dapat digabungkan dengan dashboard

Kekurangan Pie Chart

  • Kurang akurat jika kategori terlalu banyak

  • Sulit membedakan nilai kecil yang hampir sama

  • Tidak menunjukkan perubahan waktu

Untuk melihat tren waktu, sebaiknya gunakan Line Chart atau Bar Chart.

Analisis: Mengapa Pie Chart Efektif untuk Data Penjualan

Dalam bisnis, kecepatan membaca informasi sangat penting.
Pie Chart memungkinkan pengguna memahami data penjualan dengan cepat tanpa membaca angka satu per satu.
Dengan Tableau, grafik ini bisa dibuat secara interaktif, lengkap dengan label, warna, dan tooltip yang menampilkan detail data.

Namun, jika kategori terlalu banyak atau membutuhkan presisi tinggi, Bar Chart lebih disarankan karena lebih mudah dibandingkan secara visual.

Kesimpulan

Pie Chart merupakan bentuk visualisasi data yang sederhana, informatif, dan menarik.
Dalam konteks penjualan, grafik ini membantu menggambarkan kontribusi antar produk terhadap total penjualan secara proporsional.
Melalui Tableau yang terhubung dengan Excel, pembuatan Pie Chart menjadi lebih cepat, mudah, dan profesional.

Satu lingkaran kecil bisa menceritakan banyak hal --- asal datanya divisualisasikan dengan benar.

 Referensi

  • Few, S. (2012). Show Me the Numbers: Designing Tables and Graphs to Enlighten. Analytics Press.

  • Knaflic, C. N. (2015). Storytelling with Data: A Data Visualization Guide for Business Professionals. Wiley.

  • Tableau Software. (2024). Tableau Desktop User Guide. Retrieved from https://www.tableau.com/learn

  • Tufte, E. R. (2020). The Visual Display of Quantitative Information. Graphics Press.

  • Kirk, A. (2019). Data Visualisation: A Handbook for Data Driven Design. Sage Publications

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun