Mohon tunggu...
Alvira Asri Purba
Alvira Asri Purba Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswi

Mahasiswi PAI UIN-SU

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bencana Negara Tanpa Adanya Pancasila dan Agama

13 Desember 2019   12:00 Diperbarui: 13 Desember 2019   12:07 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Agama merupakan persoalan sosial, tetapi penghayatannya sangat bersifat individu. Islam pertama kali datang ke Indonesia dibawa oleh para pedagang Gujarat dan Hadramaut sekitar abad ke-13 . Kedatangan Islam ke Nusantara berlangsung secara damai tanpa melaui cara peperangan. Islam dapat diterima di masyarakat karena para pedagang menggunakan pendekatan budaya, adat, dan bahasa penduduk-penduduk setempat sebagai pintu masuk dakwah mereka. Mereka tidak menggunakan kekuatan (Power). Mereka mengakomodasi budaya-budaya masyarakat setempat melalui proses akulturasi tanpa mengubahnyaa secara radikal. 

Jika budaya setempat tidak bertentangan dengan ajaran Islam, mereka menghargai dan menggunakannya sebagai sarana dakwah dengan sentuhan Islam .
Akan tetapi jika budaya setempat bertentangan dengan ajaran Islam, mereka mengubahnya dengan penuh kelembutan dan kesabaran. 

Dengan cara Islamisasi kultural ini masih dapat dilihat warisan-warisan budaya Hindu-Budha. Proses Islamisasi kultural ini sangat berpengaruh besar terhadap cara beragama umat Islam di Indonesia yang sangat khas dibanding dengan Islam di tempat lain. Sejak pertama kali datang, Islam sudah bersentuhan dengan pluralitas budaya dan agama-agama yang sudah ada berabad-abad sebelumnya. Karena sejak awal terbiasa dengan hidup beragama.

Hubungan agama  dan  negara berkaitan langsung dengan istilah dalam  Islam menyangkut agama dan negara. Agama merupakan tolak ukur yang mengatur tingkah laku penganutnya dalam kehidupan sehari-hari. Baik atau tidaknya tindakan seseorang tergantung seberapa taat dan seberapa penghayatannya terhadap agama yang ia yakini. Agama menghidupkan nilai luhur moralitas dalam rangka mengatur kehidupan manusia, agama juga mendukung nilai luhur yang menyeru pada kebaikan.

Agama memberi kekuatan dalam penderitaan hidup, untuk menghidupkan kekuatan diri manusia untuk menghadapi berbagai penderitaan hidup dan berperan sebagai benteng yang kokoh untuk melindunginya dalam keputusasaan dan hilangnya harapan. Agama juga merupakan pedoman hidup. Manusia tidak akan dapat hidup tanpa adana pegangan atau pedoman yang menjadi acuan hidupnya. Agama juga mendorong unuk majunya ilmu pengetahuan. Selain ilmu yang bersifat pengetahuan, juga dibahas ilmu yang bersifat spiritual.

Hubungan Islam dan Negara di Indonesia dapat dipisahkan kedalam dua bagian, yaitu hubungan yang bersifat antagonistik dan hubungan yang bersifat akomodatif. Hungungan antagonistik mencirikan adanya ketegangan antara negara dan Islam sebagai suatu agama. Sedangkan  hubungan akomodatif ditandai dengan semakin besarnya peluang umat Islam dalam mengembangkan wacana politiknya dan muncul kebijakan kebijakan yang dianggap positif bagi kalangan umat Islam.

Hubungan agama-negara cukup banyak menimbulkan perdebatan yang terus berkelanjutan dikalangan para ahli. Negara pada hakikatnya, merupakan suatu persekutuan hidup bersama sebagai sifat kodrati manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Oleh karena sifat dasar kodrat manusia tersebut merupakan sifat dasar negara pula, sehingga negara sebagai manifestasi kodrat manusia secara horizontal dalam hubungan manusia dengan manusia lain untuk mencapai tujuan bersama. Dengan demikian, negara memiliki sebab-akibat langsung dengan manusia, karena manusia adalah pendiri negara itu sendiri.

Hal-hal yang berkaitan dengan negara adalah manifestasi dari kesepakatan manusia. Sedangkan hubungan dengan Tuhan yang tertuang dalam ajaran agama adalah wahyu dari tuhan. Oleh karena itu ada benang emas yang menghubungkan antara agama dan negara.

Dasar Ontologis Hubungan Negara-Agama

Konsep hubungan negara dan agama sangat ditentukan oleh dasar ontologis manusia masing-masing. Keyakinan manusia sangat mempengaruhi konsep hubungan agama dan negara dalam kehidupan manusia.

Menurut Paham Teokrasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun